USULAN
PENELITIAN TAHUN ANGGARAN 2015
1.
|
a.
Judul
|
:
|
Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa (Analisis terhadap
Kecenderungan dan Penyebab Terjadinya Perilaku Penundaan Mata Kuliah dan
Penyusunan Skripsi di Kalangan Mahasiswa Jurusan PAK STAKN Kupang)
|
b.
Bidang Ilmu
|
:
|
Pendidikan
Agama Kristen
|
|
c.
Kategori Penelitian
|
:
|
Penelitian
Institusional
|
|
2.
|
Ketua
Peneliti
|
||
a.
N a m a
|
:
|
Roimanson
Panjaitan, M.Pd.K
|
|
b.
NIP/ NIDN
|
:
|
19830911
201403 1 002/ 2211098301
|
|
c.
Jenis Kelamin
|
:
|
Laki-laki
|
|
d.
Pangkat/ Gol.
|
:
|
Penata
Muda Tk. I/ III b
|
|
3.
|
Susunan
Tim Peneliti
|
||
e.
Anggota Peneliti
|
:
|
1.
Maya Djawa, S.Th, M.Pd.K
2.
RJ. Natongam Sianturi, M.Th
3.
Oscard Martuani P.L. Tobing, M.Th
|
|
4.
|
Lokasi
Penelitian
|
:
|
Sekolah
Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang
|
5.
|
Lama
Penelitian
|
:
|
6
(Enam) bulan
|
6.
|
Biaya
Penelitian
|
:
|
|
|
a.
Besar Biaya
|
:
|
Rp.
25.000.000,-
(Dua Puluh Lima Juta Rupiah)
|
|
b.
Sumber Biaya
|
:
|
DIPA
STAKN Kupang Tahun 2016
|
|
|
Kupang,
11 Februari 2016
|
Mengetahui
Ka.
Jurusan PAK STAKN Kupang
Drs.Yusuf
B. Tongkal, M.Pd.K
NIDN.
|
|
Ketua
Tim Peneliti
Roimanson
Panjaitan, M.Pd.K
NIP.
19830911 201403 1 002
|
A.
Judul
Penelitian
Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa (Analisis terhadap
Kecenderungan dan Penyebab Terjadinya Perilaku Penundaan Mata Kuliah dan
Penyusunan Skripsi di Kalangan Mahasiswa Jurusan PAK STAKN Kupang)
B.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan jaman yang begitu pesat memaksa
manusia untuk mengikuti derasnya arus perubahan. Perubahan yang terjadi ditandai dengan semakin meningkatnya
kebutuhan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Seiring dengan hal tersebut tingkat
aktifitas dan mobilitas manusia semakin meningkat pula. Termasuk dalam bidang
pendidikan. Pada tingkat pendidikan tinggi misalnya, tidak dapat dipungkiri
bahwa perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Informasi yang terjadi
membuat suasana pendidikan juga ikut berubah. Tidak terkecuali dalam aktifitas
dan kehidupan akademik “sesorang yang sedang menjalani pembelajaran di
Perguruan Tinggi dalam jangka waktu tertentu dan adanya gelar khusus yang
diberikan jika yang bersangkutan sudah menyelesaikan seluruh proses
pembelajaran di Perguruan Tinggi tersebut (P2M STAKPN Tarutung, 2015: 1)”, atau
yang kerap didefinisikan sebagai
mahasiswa.
Sebagai
seorang pembelajar, kehidupan sebagai mahasiswa tentu melekat dengan aktifitas
yang berhubungan dengan perkuliahan. Meskipun tidak menutup kemungkinan jikalau
mahasiswa memiliki kegiatan lainnya di luar perkuliahan. Akan tetapi banyaknya aktifitas yang dilakukan
oleh mahasiswa di luar perkuliahan dapat menyebabkan aktifitas akademiknya
terganggu. Tentu hal ini kadangkala dapat dipandang sebagai hal yang lumrah
atau lazim. Tetapi, jika hal ini terjadi secara berulang-ulang akan menyebabkan
mahasiswa kehilangan prioritas. Selain itu kecenderungan ini dapat menyebabkan
banyaknya beban akademik yang terbengkalai. Sehingga perilaku menunda yang
semakin sering dilakukan oleh mahasiswa ini pada akhirnya dapat menyebabkan
mahasiswa tersebut merasa resah dan cemas, karena tidak dapat memenuhi tuntutan
akademik sesuai dengan waktu yang ditentukan baginya untuk menyelesaikan studinya.
Hal semacam ini dikenal dengan istilah
prokrastinasi (Solomon dan Rothblum, 1984: 503-509). Prokrastinasi adalah
penundaan mulai pengerjaan maupun penyelesaian tugas yang disengaja. Dengan
kata lain bahwa faktor penunda dalam menyelesaikan sebuah tugas atau pekerjaan
berasal dari diri sendiri. Dalam pengertian yang berhubungan dengan kehidupan
akademik mahasiswa disebutkan bahwa, prokrastinasi akademik adalah
kecenderungan perilaku mahasiswa dalam menunda pelaksanaan atau penyelesaian tugas
akademiknya. Perilaku menunda kegiatan yang demikian kadang sampai pada tahap
menimbulkan ketidaknyamanan emosi seperti rasa cemas dalam diri mahasiswa.
Sehingga mahasiswa sebagai prokrastinator, atau sebutan untuk pelaku
prokrastinasi, yang seharusnya dapat melakukan tugas itu, gagal untuk
memotivasi diri sendiri dalam melakukan tugas atau pekerjaan tersebut dalam
jangka waktu yang diharapkan atau ditentukan. Dengan demikian prokrastinasi
akademik dapat menyebabkan terganggunya aktifitas akademik mahasiswa, baik
dalam rentang waktu terbatas, bahkan sampai kepada penundaan kelulusan
mahasiswa itu sendiri. Oleh sebab itu prokrastinasi dapat mempengaruhi
pencapaian suasana dan target akademik mahasiswa.
Hasil penelitian tentang prokrastinasi ini
telah pernah diteliti oleh berberapa peneliti sebelumnya, baik di dalam maupun
di luar negeri. Sebagai contoh, hasil penelitian yang dilakukan di luar negeri
menunjukkan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah yang menimpa
sebagian besar masyarakat secara luas, dan pada lingkup kecil hal tersebut
menimpa dapat siswa atau mahasiswa. Sedangkan penelitian
yang dilakukan dalam negeri menunjukkan bahwa prokrastinasi adalah gejala umum yang terjadi dalam kehidupan
mahasiswa. Artinya setiap mahasiswa hampir-hampir pernah melakukan atau
mengalami gejala prokrastinasi (E. Surijah & T. Sia, 2007: 352). Sehingga tidak mengherankan
jika perilaku penundaan akademik
ini juga terjadi di kalangan mahasiwa Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri
(STAKN) Kupang.
Berdasarkan data akademik mahasiswa STAKN
Kupang T.A. 2014/2015, ditemukan bahwa jumlah rata-rata mahasiswa yang
mengalami penundaan akademik di setiap kelas (rombongan belajar) selama satuan
semester berkisar antara 3-8 orang. Angka ini didasarkan pada jumlah mahasiswa
yang gagal mengikuti setiap proses perkuliahan dalam satuan mata kuliah pada
semester berjalan. Sedangkan sisanya adalah mahasiswa yang tidak mengalami
kendala dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.
Di satu sisi, keadaan tersebut dapat dipahami
bahwa memang tidak semua mahasiswa dapat menyelesaikan proses akademiknya pada
kriteria waktu ideal. Waktu ideal yang dimaksud adalah sebagaimana yang
tertuang dalam buku Pedoman Akademik STAKN Kupang,
bahwa: “ idealnya seorang mahasiswa dapat menyelesaikan studinya adalah 4-5
tahun." Tetapi di sisi lain juga harus diakui bahwa masih terdapat penundaan
yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa hingga menghabiskan masa studinya
melebihi waktu yang ideal. Sehingga kondisi merupakan perilaku yang perlu
diteliti tingkat kecenderungan dan faktor-faktor penyebabnya. Sebab mahasiswa seharusnya adalah agen
perubahan yang diharapkan oleh banyak pihak (orang tua, keluarga, sekolah,
gereja dan lingkungan masyarakat). Mahasiwa seharusnya dapat memberikan
kontribusi nyata dalam lingkungan masyarakat dan dalam pelayanannya sebagai
warga gereja. Namun dengan adanya prokrastinasi akademik ini dipastikan dapat
menciptakan masalah tersendiri dalam berbagai dimensi kehidupannya sebagai
mahasiswa.
Berdasarkan perihal tersebut maka gejala
prokrastinasi akademik di STAKN Kupang ini layak mendapatkan perhatian dan
dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana tingkat kecenderungan dan faktor
apa saja yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik dalam mata kuliah
dan penyusunan skripsi di kalangan mahasiswa jurusan PAK STAKN Kupang.
C.
Identifikasi,
Batasan dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi
Masalah
Identifikasi masalah dapat diartikan sebagai upaya untuk mengelompokkan, mengurutkan, sekaligus memetakan masalah-masalah tersebut secara
sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Sehubungan dengan pernyataan
ini, maka peneliti mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan sebagai berikut:
a.
Kecenderungan
aktifitas yang dilakukan mahasiswa di luar kegiatan perkuliahan ini dapat
menyebabkan mahasiswa kehilangan prioritas. Dengan demikian bagaimanakah
tingkat kecenderungan mahasiswa sehingga berakibat kepada penundaan kegiatan
akademiknya?
b. Perilaku prokrastinasi adalah gejala umum
yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa. Termasuk di lingkungan STAKN Kupang. Meskipun
hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi jika perilaku
tersebut berasal dari dirinya sendiri, dapat menimbulkan ketidaknyamanan emosi
dalam dirinya, dan dapat berdampak pada perilaku penundaan kegiatan akademiknya.
Oleh sebab itu faktor-faktor apa sajakah yang meyebabkan mahasiswa STAKN Kupang
untuk melakukan penundaan akademik dalam mata kuliah dan penyusunan skripsinya?
2. Batasan
Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah penelitian yang diuraikan di atas, maka penelitian ini
dibatasi pada indikator-indikator yang diuraikan oleh Ferrari sebagai berikut:
a.
Yang
dimaksud dengan prokrastinasi akademik mahasiswa dalam penelitian ini adalah
perilaku sadar yang berasal dari diri sendiri untuk menunda kegiatan akademik
terhadap mata kuliah dan penyusunan skripsi, dengan indikator-indikator yang
didasarkan pada teori tentang prokrastinasi serta kemungkinan indikator lain
yang ditemukan setelah melakukan penelitian.
b.
Yang
dimaksudkan dengan mahasiswa dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
STAKN Kupang jurusan PAK T.A. 2014/2015.
3. Rumusan
Masalah
Mengacu pada pendapat dan latar belakang permasalahan yang telah
diuraikan di atas, maka dalam kajian ini peneliti merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
a.
Bagaimanakah
tingkat kecenderungan perilaku mahasiswa STAKN Kupang, Jurusan PAK, T.A.
2014/2015 untuk melakukan penundaan terhadap mata kuliah dan penyusunan
skrispi?
b.
Apa
sajakah yang menyebabkan terjadinya perilaku penundaan mahasiswa STAKN Kupang,
Jurusan PAK, T.A. 2014/2015 terhadap mata kuliah dan penyusunan skrispi?
D.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik tujuan yang akan
dicapai melalui kegiatan penelitian (M. Ali, 1985: 30). Mempedomani pendapat di atas maka tujuan
diadakannya penelitian ini adalah:
a.
Untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku mahasiswa STAKN
Kupang, Jurusan PAK, T.A. 2014/2015 dalam melakukan penundaan mata kuliah dan
penyusunan skrispi.
b.
Untuk
mengetahui penyebab terjadinya perilaku penundaan mahasiswa STAKN Kupang,
Jurusan PAK, T.A. 2014/2015 terhadap mata kuliah dan penyusunan skrispi.
2. Manfaat
Penelitian
a. Bagi
STAKN Kupang
Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi acuan terhadap proses akademik yang
berlangsung di lingkungan STAKN Kupang, secara khusus pada jurusan Pendidikan
Agama Kristen. Dan juga sebagai referensi teroritis untuk menambah kepustakaan
di STAKN Kupang.
b. Bagi
Jurusan PAK
Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi referensi terhadap proses dan perkembangan
akademik mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Kristen.
c. Bagi
Dosen Wali Mahasiswa
Hasil
penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi dosen wali untuk melakukan
bimbingan bagi mahasiswa tentang perkembangan perilaku akademik mahasiswa
bimbingan.
d. Bagi
Mahasiswa PAK
Hasil
penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi mahasiswa tentang hal-hal
yang berhubungan dengan perilaku prokrastinasi akademik.
E.
Kerangka
Teoritis
Prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan “pro” yang berarti
mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran “crastinus”, yang
berarti keputusan hari esok, atau jika digabungkan menjadi menangguhkan
atau menunda sampai hari berikutnya (Burka & Yuen, 2008:
5). Istilah ini pertama kali digunakan oleh Brown dan Hoizman untuk
menunjukkan kecenderungan untuk menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau
pekerjaan (Burka & Yuen, 2008: 5). Seseorang yang mempunyai kecenderungan menunda atau
tidak segera memulai kerja disebut procrastinator (M.N. Ghufron, 2012: 14). Dengan
demikian prokrastinasi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menunda setiap
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada seseorang. Penghindaran dan
penundaan tugas dimaksud terjadi secara sadar sebagai akibat perasaan sepele
atau tidak senang terhadap diberikan tugas yang diberikan, serta ketakutan untuk
gagal dalam mengerjakan tugas.
Dalam berbagai hal, penundaan terhadap suatu tugas atau pekerjaan
mungkin saja tidak bisa dihindari karena beberapa faktor yang tidak disengaja.
Akan tetapi jika yang terjadi karena menunda dengan sengaja kegiatan yang
diinginkan walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak
buruk, seperti yang diuraikan oleh Steel, “to voluntarity delay an intended
course of action despite expecting to be worse-off for the delay”, maka hal
tersebut dapat dipandang sebagai prokrastinasi. Dan juga bukan tidak mungkin
bahwa upaya sengaja ini menjadi respon tetap atau kebiasaan tetap dari
seseorang dalam menunda pekerjaannya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Knaus
(2002: 41), bahwa: “prokrastinasi
dipandang lebih dari sekedar kecenderungan melainkan suatu respon tetap dalam
mengantisipasi tugas-tugas yang tidak disukai dan dipandang tidak diselesaikan
dengan sukses.” Dengan kata lain Knaus berpandangan bahwa penundaan yang dikategorikan
sebagai prokrastinasi adalah apabila penundaan tersebut sudah merupakan kebiasaan
atau pola yang menetap, yang selalu dilakukan seseorang ketika menghadapi suatu
tugas dan penundaan yang diselesaikan oleh adanya keyakinan irasional dalam
memandang tugas. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
sejatinya prokrastinasi dipandang sebagai suatu penundaan yang dilakukan secara
sengaja dan berulang-ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak
diperlukan dalam pengerjaan tugas yang penting.
Berkaitan dengan akademik, istilah terhadap penundaan ini disebut dengan
prokrastinasi akademik, yakni jenis
penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas
akademik, misalnya tugas sekolah, kuliah atau tugas kursus (Ferrari, dkk.,
1995: 5). Mahasiswa sebagai salah satu bagian dari kegiatan akademik, tidak
luput bahkan seringkali menjadi pelaku prokrastinasi akademik ini. Artinya
mahasiswa seringkali menjadi prokrastinator dalam kegiatan akademiknya. Tentang
jenis tugas yang menjadi obyek prokrastinasi akademik adalah menurut Solomon
dan Rothblum (1984: 505), meliputi: tugas mengarang, belajar untuk menghadapi
ujian, membaca, kinerja administratif, mengikuti pembelajaran di kelas, dan
kinerja akademik secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa
prokrastinasi akademik merupakan jenis penundaan yang
dilakukan pada
jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik. Juga dapat diartikan
suatu bentuk penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, dengan
melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam pengerjaan tugas yang
penting. Dengan kata lain prokrastinasi akademik merupakan perilaku menunda
seseorang yang dengan sadar dilakukan sehingga berdampak pada kegagalan dalam
mengerjakan tugas akademik dalam kerangka waktu yang diinginkan atau menunda
pengerjaan tugas akademiknya sampai saat-saat terakhir.
Pada dasarnya prokrastinasi akademik disebabkan oleh
beberapa faktor. Burka & Yuen (2008: 5, 11 dan 103) menguraikan bahwa
terbentuknya tingkah laku prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti: konsep diri, tanggung jawab, keyakinan diri dan kecemasan
terhadap evaluasi yang akan diberikan, kesulitan dalam mengambil keputusan, pemberontakan terhadap
kontrol dari figur
otoritas, kurangnya tuntutan dari tugas, standar yang terlalu tinggi
mengenai kemampuan individu. Sedangkan menurut Ferrari, prokrastinasi akademik
sangat dipengaruhi oleh kepercayaan serta keyakinan otak yang tidak
rasional (1995: 27). Tentang
hal yang irrasional ini, Knaus (2010) memberikan
penjelasan bahwa prokrastinasi dikaitkan dengan kecemasan (ketidaknyamanan) untuk di-judge dan dievaluasi. Knaus menambahkan bahwa perilaku
prokrastinasi akademik ini dilakukan
untuk menjadi defense (pertahanan)
terhadap ketakutannya. Setidaknya Knaus
menjelaskan bahwa ada 3 macam ketakutan yang dimilki oleh seseorang sehingga
dapat melakukan prokrastinasi, antara lain fear
of failure (takut gagal), failure
anxiety (cemas akan kegagalan), dan fear
of blame (takut salah). Pada saat
individu percaya bahwa dia tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, maka
individu akan cenderung untuk melakukan perilaku prokrastinasi akademik. Selain
itu, jika individu terlalu berfokus pada kegagalan, maka ia akan sulit melihat
kemungkinan- kemungkinan yang ada untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sedangkan,
fear of success yang merupakan bentuk
dari failure anxiety menyatakan bahwa
individu merasa cemas dalam mengontrol dirinya saat sukses dan mendapat tekanan
yang lebih besar dari saat ini.
Dari
berbagai pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik
mahasiswa sangat dipengaruhi faktor-faktor yang cenderung bersumber dari diri
sendiri. Dengan kata lain, kesadaran dan kepribadian mahasiswa yang diliputi
perasaan bersalah, ferfeksionis, cemas dan takut gagal sebagai akibat
ketidakyakinan terhadap kemampuan diri sendiri serta tidak mau mengambil resiko
akan berakhir pada pengambilan keputusan melakukan usaha
pasif dan lebih mengalihkan pada tugas lain yang lebih menyenangkan sehingga
perilaku ini berdampak pada mengulur waktu atau
menunda kegiatan akademiknya.
F.
Kerangka Berpikir
Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kecenderungan mahasiswa Jurusan PAK
STAKN Kupang, mulai dari awal hingga semester akhir tahun akademik 2014/2015,
serta ingin menganalisa faktor penyebab mereka dalam melakukan prokrastinasi
akademik dalam mata kuliah maupun dalam hal penyusunan skripsi. Prokrastinasi
akademik merupakan perilaku menuda dengan sadar pengerjaan
tugas-tugas akademik tanpa mempedulikan alasan apapun yang berdampak pada
kegagalan dalam mengerjakan tugas akademik dalam kerangka waktu yang diinginkan.
Perilaku penundaan ini
disebabkan oleh beberapa hal, terutama yang menyangkut situasi psikologis
seseorang, seperti motivasi, penghargaan diri (self-esteem),pengendalian diri (self-control),
tingkat kecemasan dan efikasi diri. Dengan demikian perilaku
penundaan akademik ini lebih banyak bersumber dari diri prokrastinator.
Meskipun para peneliti sebelumnya telah merumuskan berbagai-bagai faktor
penyebab terjadinya perilaku prokrastinasi dalam diri seseorang, akan tetapi perilaku psikologis setiap
manusia di segala waktu dan tempat tentu saja berbeda-beda. Sehingga dapat
menyebabkan tingkat kecenderungan seseorang dalam melakukan prokrastinasi,
khususnya dalam kegiatan akademik tentu saja berbeda pula.
Berdasarkan hal tersebut
di atas peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dalam locus STAKN Kupang, pada mahasiswa
jurusan PAK dari semester awal hingga semester terakhir pada tahun akademik
2014/2015 dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kecenderungan mereka
dalam melakukan penundaan akademik dalam mata kuliah maupun penyusunan skripsi.
Dan apa-apa saja yang menyebabkan mahasiswa melakukan penundaan tersebut.
G.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, yang kebenarannya perlu diuji secara empiris. Juga
berarti pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran
sebagaimana adanya pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta
panduan dalam verifikasi (Bambang Sriyanto, 2005: 55).
Berdasarkan masalah, kajian teori, serta kerangka berpikir di atas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1.
Tingkat kecenderungan terjadinya
perilaku penundaan mata kuliah dan penyusunan skripsi di kalangan mahasiswa
jurusan PAK STAKN Kupang adalah rendah.
2.
Penyebab terjadinya perilaku penundaan
mata kuliah dan penyusunan skripsi di kalangan mahasiswa jurusan PAK STAKN
Kupang adalah karena faktor-faktor yang telah ditetapkan sebagai indikator
penelitian.
H.
Rencana
Penelitian
1. Setting
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang. Penelitian ini difokuskan pada
mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Kristen semester gasal, T.A. 2014/2015
karena jumlah mahasiswa pada jurusan ini dapat dianggap sebagai keterwakilan
dari seluruh mahasiswa yang tersebar di berbagai jurusan yang ada di lingkungan
STAKN Kupang.
2. Faktor
yang Diteliti
Mengingat bahwa
penelitian ini dilakukan di lingkungan akademik, dan berusaha mengkaji tentang
prokrastinasi akademik yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa STAKN Kupang,
maka tekanan dalam penelitian ini adalah difokuskan pada wilayah proses perkuliahan
yang dialami mahasiswa Jurusan PAK, mulai dari semester awal hingga pada saat
proses penyusunan skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir, dalam rentang waktu T.A.
2014/ 2015. Sedangkan faktor yang akan diteliti, meliputi tingkat kecenderungan
mahasiwa dan faktor penyebab terjadinya prokrastinasi akademik dalam mata
kuliah dan penyusunan skripsi.
3. Metode
Penelitian
Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012: 3). Dalam penelitian ini populasi atau
sampel telah jelas. Dengan demikian metode yang digunakan adalah metode
konfirmatif. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkonfimasi keadaan
locus penelitian (Sugiyono, 2012: 3, 11).
4. Data
dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan
suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan sumber primer sebagai sumber
data dengan teknik pengumpulan data, yakni dengan cara menyiapkan penyataan maupun pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya telah disediakan, yang berhubungan dengan fokus
penelitian kepada responden (Sugiyono, 2012: 318).
5. Analisis
Data
Teknik
analisis data dimaksudkan untuk mengolah data agar hasil
penelitian dipertanggungjawabkan dan dipercaya kebenarannya. Dalam penelitian karena
penelitian dilakukan pada sampel yang jelas, dan peneliti ingin mendeskripsikan
data sampel, maka analisis data dilakukan dengan cara menggunakan analisis
statistic deskriptif (Sugiyono, 2012: 200).
I.
Jadwal Kegiatan
Penelitian
No.
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1.
|
Persiapan
a.
Pengajuan Proposal penelitian
b.
Presentase Proposal Penelitian
|
*
|
*
|
*
|
|
|
|
2.
|
Pelaksanaan
a.
Pengambilan Data Penelitian
b.
Pengolahan Data Penelitian
|
|
|
|
*
|
*
|
|
3.
|
Pelaporan
a.
Penyusunan draft hasil penelitian
b.
Menyelenggarakan seminar hasil penelitian
|
|
|
|
|
|
*
*
|
J.
Personalia
Personalia
|
Jumlah
|
a.
Ketua Tim Peneliti
b.
Anggota Tim Peneliti
|
1 orang
3 orang
|
K.
Anggaran Dana
Penelitian
1.
Biaya
Persiapan
|
|
||
|
1.
Pembuatan Proposal
(Konsumsi,
ATK, Fotocopy, Pembelian Buku-buku Penunjang)
|
Rp.
|
1.000.000,-
|
|
2.
Transport Rapat Persiapan Penentuan Judul
Penelitian 3 Orang @ Rp. 25.000,-
|
Rp.
|
75.000,-
|
|
3.
Konsumsi Rapat
|
Rp.
|
200.000,-
|
|
4.
Penggandaan Bahan Presentase Proposal Penelitian
|
Rp.
|
500.000,-
|
|
5.
Biaya Presentase Proposal
|
Rp.
|
500.000,-
|
|
6.
Lain-lain
|
Rp.
|
327.500,-
|
|
Jumlah
|
|
2.602.500,-
|
|
|
|
|
2.
Biaya
Operasional Penelitian
|
|
||
|
1.
Transportasi
|
Rp.
|
1.000.000,-
|
|
2.
Pembelian Biaya ATK Tambahan
(Kertas,
Tinta Printer, Catridge, Modem, Pulsa Modem)
|
Rp.
|
2.000.000,-
|
|
3.
Lain-lain
|
Rp.
|
400.000,-
|
|
Jumlah
|
|
3.400.000,-
|
|
|
|
|
3.
Penyusunan
Laporan Hasil Penelitian
|
|
||
|
1.
Revisi Proposal
|
Rp.
|
1.000.000,-
|
|
2.
Transportasi Selama Pengerjaan Analisis Data
Penelitian
|
Rp.
|
2.000.000,-
|
|
3.
Penyusunan Konsep Laporan Hasil Penelitian
|
Rp.
|
1.000.000,-
|
|
4.
Pencetakan dan Penggandaan Laporan Hasil
Penelitian
|
Rp.
|
2.000.000,-
|
|
5.
Lain-lain
|
Rp.
|
600.000,-
|
|
Jumlah
|
|
6.600.000,-
|
|
|
|
|
4.
Honorarium
Peneliti
|
|
|
|
|
1.
Honor Ketua Tim Peneliti
|
Rp.
|
2.800.000,-
|
|
2.
Honor Anggota Peneliti 1
|
Rp.
|
2.700.000,-
|
|
3.
Honor Anggota Peneliti 2
|
Rp.
|
2.700.000,-
|
|
4.
Honor Anggota Peneliti 3
|
Rp.
|
2.700.000,-
|
|
Jumlah
|
Rp.
|
10.900.000,-
|
|
|
|
|
5.
Jumlah seluruh
biaya penelitian
|
|
||
|
1.
Persiapan
|
Rp.
|
3.600.000,-
|
|
2.
Pelaksanaan
|
Rp.
|
4.400.000,-
|
|
3.
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
|
Rp.
|
7.600.000,-
|
|
4.
Honorarium Tim Peneliti
|
Rp.
|
10.900.000,-
|
|
5.
Biaya lain-lain
|
Rp.
|
1.500.000,-
|
|
Total
Keseluruhan
|
Rp.
|
25.000.000,-
|
|
(Terbilang: Dua Puluh Lima Juta Rupiah)
|
L.
Referensi
1. J.B. Burka & L.M. Yuen, Procrastination: Why do it and what to do
about it, New York: Perseus Book, 2008.
2. J. R. Ferrari, Jhonson, J. L., dan W.
G. McCown, Procrastination And Task
Avoidance: Theory, Research, and Treatment, New York: Plenum Press, 1995.
3. R.Boice, Procrastination and Blocking; A Novel, Practical Approach, Westport:
Praeger Publisher, 1996.
4. PD. Anggreini & N. Widyarini, Student at the Completion Procrastination
Thesis, Jakarta: Universitas Gunadarma, 2008.
5.
Umi
Fatmawati, Hubungan Motivasi Belajar
dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa, Skripsi UIN Sunan
Kalijaga: Yogyakarta, 2014.
6.
Rachma
Ulimaz Almira, Tipologi Prokrastinasi
Akademik dalam Menyusun Skripsi, Skripsi UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta,
2013.
7.
M.S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
8.
Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia,
Bandung: Refika Aditama, 2000.
9.
Winarmo Surakhmad, Pengantar
Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 2005.
10. Sugiyono, Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta, 2012.
M.
Curriculum Vitae
Tim Peneliti
1.
Identitas
Ketua Tim Peneliti
Nama
|
:
|
Roimanson
Panjaitan, M.Pd.K
|
Tempat
tanggal lahir
|
:
|
Tapanuli
Tengah/ 11 Sept. 1983
|
NIP/
NIDN
|
:
|
19830911
201403 1 002/ 22 110983 01
|
Pangkat/
Gol.
|
:
|
Penata
Muda Tk. I/ IIIb
|
Pendidikan
|
:
|
S2
Pendidikan Agama Kristen
|
Bidang
Keilmuan
|
:
|
Metodologi
Penelitian/ PTK
|
Unit
Kerja
|
:
|
Jurusan
PAK Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang
|
2.
Identitas
Anggota Peneliti 1.
Nama
|
:
|
Maya
Djawa, S.Th, M.Pd.K
|
Tempat
tanggal lahir
|
:
|
Waikabubak,
01 Maret 1983
|
NIP/
NIDN
|
:
|
-/
08-6103-8302
|
Pangkat/
Gol.
|
:
|
-
|
Pendidikan
|
:
|
S2
Pendidikan Agama Kristen
|
Bidang
Keilmuan
|
:
|
Hermeneutik
PB
|
Unit
Kerja
|
:
|
Jurusan
PAK Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang
|
3.
Identitas
Anggota Peneliti 2.
Nama
|
:
|
RJ
Natongam Sianturi, M.Th
|
Tempat
tanggal lahir
|
:
|
Humbang
Hasundutan, 04 Mei 1987
|
NIP/
NIDN
|
:
|
198705042014031002/
22 040587 01
|
Pangkat/
Gol.
|
:
|
Asisten
Ahli/ IIIb
|
Pendidikan
|
:
|
S2
Teologi
|
Bidang
Keilmuan
|
:
|
Homiletika
|
Unit
Kerja
|
:
|
Jurusan
PAK Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang
|
4.
Identitas
Anggota Peneliti 3.
Nama
|
:
|
Oscard
Martuani P.L Tobing, M.Th
|
Tempat
tanggal lahir
|
:
|
Tanjung
Enim, 04 Desember 1982
|
NIP/
NIDN
|
:
|
198212042014031002/
22-041282-01
|
Pangkat/
Gol.
|
:
|
Penata
Muda Tk. I/ IIIb
|
Pendidikan
|
:
|
S2
Teologi
|
Bidang
Keilmuan
|
:
|
Perjanjian
Lama
|
Unit
Kerja
|
:
|
Jurusan
PAK Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang
|
Komentar
Posting Komentar