Langsung ke konten utama

Materi PAK Kelas VII - Semester 2



ADA APA DENGAN DOSA?

Bahan Alkitab:
Kejadian 3, Roma 3:23, 6:23, I Yoh. 3:1-10, Maz. 51:7

Dosa adalah tindakan manusia secara perorangan maupun kelompok yang menyimpang dari kehendak dan hukum Allah (Kamus Alkitab). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dosa adalah perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama.
Yohanes menegaskan bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah (I Yoh. 3:4); keputusan yang secara sukarela dan sengaja memberontak kepada Allah. Manusia jatuh ke dalam dosa sebagai akibat dari keputusan yang lebih memilih pada kehendak hatinya dan bukan kehendak Allah. Allah sudah memberikan hukum/aturan hidup, dan itulah yang disebut dengan aturan/hukum Allah.
Allah memberikan kebebasan kepada manusia. Hal ini dapat dimengerti dari perintah Allah kepada manusia; “Semua pohon yang ada di taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas…..” Bagaimana manusia menggunakan kebebasan itu? Mampukah manusia menggunakan kebebasan itu sesuai dengan kehendak-Nya?
Perintah Allah kepada manusia di atas masih berlanjut: “..tetapi pohon pengetahuan baik dan jahat itu janganlah kaumakan buahnya….” Itu berarti kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia ada batasnya. Allah memberikan perintah, tetapi juga memberikan larangan. Allah melarang manusia makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Allah memberikan sanksi, yaitu apabila manusia tidak mengindahkan perintah Allah, manusia akan “mati”. Ketika manusia menolak untuk TAAT kepada Allah, pada saat itu pula ia sudah mati. Kematian yang dimaksudkan disini adalah bukan kematian fisik, tetapi kematian rohani. Kematian ini terjadi ketika hubungan manusia dan Allah terputus. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan: “Upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 3:23).
Dosa selalu berpengaruh negative dalam kehidupan manusia, artinya membuat kehidupan manusia menjadi jahat dan tidak sesuai dengan kehendak Allah. Hukuman terhadap dosa sangat jelas, yaitu maut. Namun kasih Allah terhadap manusia ternyata lebih besar dari hukuman-Nya terhadap dosa. Bagi mereka yang percaya Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya dari maut, kuasa dosa yang mematikan sudah dipatahkan (Yoh. 3:16-21)., sehingga ada karunia untuk masuk dalam kehidupan yang kekal. Sangat disayangkan bila masih ada orang yang memilih untuk berada dalam dosa dan mengalami penghukuman Allah, padahal ada kesempatan untuk bebas dari hukuman tersebut. Apakah kita termasuk golongan seperti ini?
Jadi, dosa adalah tindakan manusia yang menyimpang dari hukum Allah. Tidak percaya dan tidak taat kepada Allah merupakan pokok penyebab manusia jatuh dalam dosa.

Jawablah pertanyaan dibawah in: 

  1. Jelaskan pengertian dosa menurut Alkitab!
  2.   Apakah artinya bila dikatakan ‘upah dosa ialah maut”? 
  3. Bacalah I Yoh. 3:1-10, dan jawablah pertanyaan berikut dengan menyebutkan ayat-ayat yang dijadikan rujukan untuk menjawab: 
  • Bagaimana kita bisa menjadi anak-anak Allah? 
  • Apa yang dimaksud dengan dosa? 
  • Bagaiman kita bisa bebas dari dosa? 
  • Apa yang membedakan antara anak-anak Allah dengan anak-anak iblis?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAK Dalam Perjanjian Lama

Menjadi sebuah hal yang menarik adalah ketika muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah Perjanjian Lama dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen (PAK)? Mungkin pertanyaan ini kita anggap sambil lalu, atau tidak terlalu penting, atau memang kita belum mengetahuinya. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Perjanjian Lama (PL) tidak terlalu penting karena PL sudah berlalu dan sudah digenapi oleh Perjanjian Baru (PB), atau PB telah menjelaskan tentang pendidikan kekristenan. Apabila kita mempelajari dengan baik, Yesus Kristus menggunakan PL dalam mengajar di pelayanan-Nya (Mat.5:21-22; 22:39)? Para murid Yesus juga menggunakan PL dalam pelayanan (pemberitaan Injil)? Ternyata PL menjadi hal penting dalam membangun konsep dan pelaksanaan PAK. Pada topik ini, saya tidak menggunakan kata “PAK dalam Perjanjian Lama”, tetapi saya lebih menggunakan kata “PL dalam PAK”. Ya, karena bukan PAK yang ada dalam Perjanjian Lama, tetapi Perjanjian Lama-lah yang ada dalam PAK. Dengan kata lain, hal yan

SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

BAB I .  DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PADA MASA KUNO Gereja purba bukanlah penemu pendidikan agama, adalah lebih tepat untuk mengatakan bahwa gereja adalah hasil pendidikan itu. Pendidikan khususnya sejak awal sama dengan pikiran dan prakteknnya selama masa Abad Pertengahan berakar baik dalam Kebudayaan – Yunani - Romawi maupu Yahudi. Dari yang pertama itu yaitu melalui pendekatan Sokrates, misalnya, para pendidik Kristen belajar bagaimana menjernihkan pemikiran melalui seri pertanyaan yang semakin mendalam. Kemudian, pikiran salah seorang muridnya yang bernama Plato dimanfaatkan para pemimpin Kristen untuk menyoroti intisari pendidikan sebagai proses mengantar orang untuk meninggalkan perasaan aman mereka yang berporos dunia bayang-bayang agar bertindak sesuai dengan dunia nyata. Jadi sebagian pendidikan berarti memeriksa kembali pandangan yang lazimnya ditolaknya kalau memang data baru itu menuntut berbuat demikian. Murid Plato paling termasyur yang b

PERSEMBAHAN DI HKBP: PERPULUHAN ATAU PERSERATUSAN?

Perbedaan-perbedaan sebutan dan pelaksanaan penyerahan persembahan dalam kekristenan barangkali masih relevan untuk dikaji dan diuji. Kita sering mendengar sebutan persembahan minggu, persembahan bulanan, persembahan perpuluhan, persembahan syukur dan sebagainya, yang dapat saja memunculkan pertanyaan, “berapa macam bentuk persembahan dan berapa seharusnya jumlah persembahan?” Sebenarnya, Alkitab tidak menempatkan persembahan sebagai sesuatu yang terpenting. Hal ini dapat kita mengerti, karena Tuhan tidak kekurangan apapun termasuk uang. Segala sesuatu adalah milikNya. Pada hakikatnya, pemberian persembahan merupakan bukti penyerahan diri kita kepada Tuhan, bukan bersandar pada milik kita. Itu adalah juga bagian dari kerelaan kita melayani dengan apa yang kita miliki untuk kebaikan sesama. Sehubungan dengan itu, kita dapat melihat beberapa hal menyangkut persembahan perpuluhan di dalam Alkitab, di antaranya: 1.      Persembahan perpu