Langsung ke konten utama

Ringkasan Buku Jemaat Rumah (Karya Pdt. Yonggi G. Chai)


BAB I
PERMULAAN PERJALANAN

Akhirnya pandangan saya terbuka terhadap Gereja. saya menyadari bahwa tempat yang terbaik untuk membina murid- murid Yesus dan melaksanakan pelayanan yang diinginkan oleh Tuhan adalah Gereja. Seperti yang telah saya katakan, motif saya memulai Jemaat Rumah adalah bukan untuk membuat gereja Ideal atau gereja Alkitabiah.

A.     PA Yang Dibuka Oleh Orang Awam
Pada waktu itu saya tinggal di Colombus, ibu kota propinsi Ohio. Waktu itu musim panas pertama setelah saya menerima Yesus, akan diadakan sebuah Retret gabungan gereja-gereja Korea  yang ada di Colombus, Cincinnati, dan Daton. Dalam retret itu, akan diadakan sebuah acara kesaksian dari orang-orang awam. Rencananya seorang mahasiswa S2 yang beriman teguh akan memberi kesaksian. Tetapi beberapa hari sebelum retret tersebut, dia datang kepada saya dan mengatakan bahwa dia tidak bisa mengikuti retret itu karena ada sebuah masalah pribadi yang tiba-tiba terjadi. Maka dia meminta saya untuk menggantikan. Jadi dalam kesempatan tersebut, saya bersaksi dan menjelaskan bagaimana saya percaya Yesus, kemudian saya megumumkan bahwa sekarang saya bukan Kristen KTP lagi.

B.    Pindah ke California Utara
Tahun 1976 saya menyelesaikan gelar S3, lalu saya diterima di kantor penelitian sebuah perusahaan yang bernama Varian. Saya pindah dengan membawa pertanyaan di dalam hati saya, yaitu mengapa Allah mengirim saya ke California utara.
Sekarang ada kira-kira 200 Gereja Korea di Sanejai. Tetapi pada waktu itu hanya ada 4 Gereja di sana. Masa-masa pertama  pindah ke sanejai, saya bertekad mengunjungi setiap Gereja selama satu bulan untuk menentukan ke Gereja mana saya akan bergabung. Gereja pertama yang saya kunjungi adalah sebuah  gereja presbiterian. Gereja ini tergabung dalam badan gereja Amerika. Karena belum mempunyai gembala sidang, ketika pertama kali saya mengunjungi gereja tersebut, orang yang berkhotbah adalah  seorang pendeta yang masih belajar S3 di seminari di sekat Gereja. Seusai ibadah raya, jemaat mengadakan rapat siding. Karena ingin melihat keadaan gereja ini, maka saya mengikuti rapat tersebut. Tetapi kemudian rapat itu berubah menjadi pertengkaran.

C.    Prinsip Yang Saya Sadari Dalam Pergumulan
Seorang pendeta yang lain datang dan melayani beberapa bulan, lalu dia meninggalkan gereja. Kemudian seorang pendeta sementara datang dan melayabi. Dalam proses ini, gereja terpecah lagi. Dalam  proses ini gereja terpecah lagi. Pada waktu itu saya mengalami kondisi paling buruk di dalam kehidupan bergereja. Rasanya kehidupan bergereja sama seperti di dalam neraka. Saat datang ke gereja pada hari minggu, saya lebih merasakan ketertekanan daripada kegembiraan. Selama satu minggu berkonsentrasi pada pekerjaan di kantor, rasa berat itu hilang sebagian.

D.    Pelayanan Dimulai Lagi
Akhirnya pandangan saya terbuka untuk Gereja. Untuk menjadikan murid Tuhan yang Tuhan inginkan dan untuk melayani  pelayanan yang Tuhan inginkan, saya menyadari bahwa tempat yang paling baik untuk melaksanakan semua pelayanan tersebut adalah Gereja. Pada waktu itu saya bertekad bahwa pelayanan apapun yang saya layani, saya akan melayaninya di dalam gereja  dan berpusat pada gereja.

E.     Kembali mengalami keterbatasan
Tetapi saya mulai merasakan adanya keterbatasan di dalam sistem sekolah minggu(SM) orang dewasa. Keterbatasan ini menyempatkan saya untuk mencoba memulai jemaat rumah.  Keterbatasan yang pertama, pergaulan yang erat sulit tercipta. Di dalam gereja, khususnya di Gereja babtis, kami memanggil jemaat dengan sebutan saudara dan saudari. Tetapi walaupun ada panggilan yang ddemikian baik, pergaulan yang benar seperti saudara sendiri tidak banyak terjadi. Dengan waktu terbatas mustahil untuk bisa mengharapkan adanya pergaulan yang erat di dalam PA. keterbatasan kedua, tidak mungkin semua jemaat menjadi anggota tubuh kristus. Keterbatasan yang ketiga adalah penginjilan. Saya menyelidiki gereja yang berkembang. Khususnya gereja yang berkembang pesat secara kuantitatis. Keterbatasan yang keempat adalah kurangnya kelas.
Kekurangan kelas terjadi lebih parah di gereja yang mengelola SM orang dewasa karena gereja harus menyediakan tempat untuk anak-anak maupun dewasa.  Makin banyak jemaat, gereja akan makin kesulitan karena tempat untuk kelas akan kurang. Pada waktu saya merasakan keterbatasan-keterbatasan ini, saya menemukan sebuah buku ‘kemana kita harus melangkah?’ karya Pdt. Dr. Ralph W. Neighbour.
Keterbatasan Sekolah Minggu  orang dewasa yang saya alami:
1.    Pergaulan yang erat sulit tercipta.
2.    Mustahil bagi semua jemaat untuk menjadi anggota tubuh kristus.
3.    Karena hilangnya semangat penginjilan, Sekolah Minggu orang dewasa hanya berperan sebagai program PA untuk jemaat.
4.    Jumlah tempat untuk kelas kurang, tetapi tidak bisa ditambah lagi  tanpa rancangan.
Selama saya membaca buku ini, sedikit demi sedikit timbul pemikiran dalam hati saya bahwa keterbatasan-keterbatasan yang saya rasakan dapat diatasi melalui jemaat rumah. Saya dapat menggambarkan sedikit demi sedikit bagaimana memulai dan mengelola jemaat rumah yang sedang saya pikirkan ini dengan pendeta saya, jadi saya bertekad bahwa saya akan mencoba menerapkan jemaat Rumah. Akhirnya saya memenuhi undangan itu untuk menjadi gembala sidang, Gereja Baptis Seoul di Houston pada tanggal 1 Januari 1993.

BAB II
JEMAAT RUMAH YANG DIMULAI DARI ALKITAB

A.     Jemaat Rumah Pada Jaman Perjanjian Baru
Jemaat rumah adalah suatu sistem gereja dimana orang awam menjadi pemimpin dan jemaat berkumpul di rumah. Jika kita membaca kitab-kitab perjanjian baru, kita dapat menemukan bahwa bentuk gereja pada jaman itu adalah seperti bentuk jemaat rumah. Mereka adalah orang-orang yang hanya melakukan pemberitaan injil saja tanpa melakukan pekerjaan lain. Para rasul termasuk golongan ini ( 1 Kor 9: 13-14). Biaya kehidupan mereka dipertanggung jawabkan oleh jemaat. Tetapi perbedaan antara orang yang bisa disebut sebagai pendeta dan orang-orang awam  pada jaman sekarang, tidaklah begitu jelas pada jaman perjanjian baru. Tergantung pandangan, semua jemaat bisa dianggap sebagai sebagai orang awam sambil melayani ( 1 Tes 2: 9), dan filipus adalah diakon tetapi dia membaptiskan orang seperti rasul (Kis 8:38).
Pada jaman gereja mula-mula, orang awam mengabdikan diri seperti pendeta. Mereka menggembalakan jemaat dan jemaat berkumpul di rumah mereka.salah satu contoh yang baik diantara orang-orang yang menggembalakan jemaat dengan sistem jemaat rumah adalah priskila dan akwila. Mereka adalah tukang kemah sama seperti paulus (kis 18:1-3).

B.    Kekuatan Jemaat Rumah Yang Dinyatakan Oleh Jemaat Rumah Di Cina
Bentuk gereja mula-mula adalah jemaat rumah. Hal ini bukan karena mereka berpikir bahwa jemaat rumah adalah sistem gereja yang paling baik di antara sistem gereja. Sistem jemaat rumah masih efektif pada abad ke-20. Hal ini dibuktikan oleh jemaat Rumah di Cina. Sejak tahun 1949, pemerintahan komunis yang menjajah Cina melakukan penindasan yang hebat terhadap agama Kristen di Cina. Semua gereja di tutup. Para pendeta ditangkap dan dibunuh. Para misionaris dipulangkan. Alkitab di sita. Apakah dalam situasi ini agama Kristen bisa terus hidup? Inilah pertanyaan yang dilontarkan pemimpin-pemimpin Kristen yang pernah menengok Cina setelah Deng Piwu memegang pemerintahan Cina.
Tetapi mereka sangat terkejut, karena mereka menemukan suatu hal yang luar biasa. Agama Kristen terus hidup, malahan dan justru jumlah orang Kristen bertambah. Bagaimana jumlahnya bisa bertambah sedemikian? Hal itu terjadi melalui jemaat rumah. Mereka tidak mempunyai tempat ibadah, jadi mereka berkumpul di rumah. Mereka tidak mempunyai gembala sidang, jadi orang awam harus menjadi pemimpin.
Tetapi saya mendengar suatu berita bahwa jemaat rumah di Cina menjadi lemah  setelah para misionaris datang kembali ke daerah tertentu. Ini disebabkan karena para misionaris yang sedang melayani di Cina tidak menguatkan jemaat rumah yang telah mengalami penindasan. Mereka ingin mendirikan gereja yangberpusat pada gedung dan pada ibadah secara tradisional.

BAB III
TIANG-TIANG ALKITABIAH JEMAAT RUMAH

Prinsip yang menggerakkan gereja babtis Seoul berdasar pada tiga ayat Alkitab yang berikut:

A.     Amanat agung (Matius 28 :19-20 b)
 “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan anak dan roh kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu ( Mat 28:19-20a).
Ayat ini yang disebut sebagai amanat agung, menjadi inti yang paling dasar dalam pelayanan gereja kami. Karena inti ini menjadi dasar pelayan gereja kami. Karena inti ini menjadi dasar pelayanan gereja kami,saya akan menjelaskannya dengan teliti. Murid adalah orang yang belajar.tetapi arti murid tidak cukup hanya belajar saja, melainkan murid harus bisa mengajar apa yang dia pelajari.
“Pergilah”
Untuk memuridkan, kita harus pergi. Kata pergilah dapat berarti “pergi” secara geografi atau pergi, secara lintas budaya. Orang-orang di luar gereja tidak menaruh perhatian kepada Allah. Jarang ada orang yang belum mengenal Allah datang sendiri dan mengetuk pintu gereja untuk mengetahui Allah. Maka, orang yang sudah mengenal Allah-lah terlebih dahulu pergi dan mendekati  mereka yang belum mengenal Allah.
“Babtislah”
Pasti ada jawaban terhadap segala persoaln yang timbul pada setiap orang yaitu Yesus Kristus. Jika kita mau memberitakan Yesus kepada orang-orang di sekitar kita, kita harus memiliki pengalaman yang nyata tentang kuasa Yesus. Kita harus yakin bahwa Yesus adalah anak Allah. Jika kita mempunyai keyakinan dan pengalaman seperti itu, kita dapat memperkenalkan Yesus.
B.    Pengajaran Yesus: belajar dari apa yang mereka ‘lihat’ dari apa yang mereka ‘dengar’(Mrk. 3:13-15)
 Murid- muridnya melihat kehidupan Yesus sambil hidup bersama dengan Yesus. Mereka juga melihat pelayanan Yesus.  Semua orang tidak hanya belajar dari yang mereka dengar saja. Mereka bisa belajar dari apa yang mereka lihat.

C.    Pembagian pelayanan Alkitabiah (Efesus 4:11-12)
Tiang ketiga yang mendukung pengelolaan jemaat Rumah Gereja babtis seoul adalah ayat Alkitab dari Efesus pasal 4 ayat 11-12. Sistem jemaat rumah memampukan pembagian pelayanan secara Alkitabiah antara gembala sidang dan kaum awam. Saya berfokus untuk berdoa, menyampaikan firman Tuhan dan pelayanan untuk memperlengkapi jemaat.


BAB IV
PELAYANAN JEMAAT RUMAH YANG MENGIKUTI
GERAKAN ROH KUDUS

A.     Tiga gerakan Roh Kudus : Kaum Awam, Komunitas, Doa
Kebenaran Allah ynag mutlak tidak dapat berubah.akan tetapi metode Allah dapat berubah ketika kebenaran yang mutlak diterapkan dalam kehidupan. Salah satu kebenaran mutlak adalah Allah tidak mau satu jiwapun menjadi binasa. Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan manusia melalui Roh kudus  akan berubah juga sesuai dengan perubahan jaman. Oleh karena itu, para gembala sidang harus sensitive terhadap gerakan roh kudus.
Komunitas adalah kebutuhan kelompok kecil, juga diutarakan oleh semua orang. Perhatian tentang gereja sebagai komunitas dijunjung tinggi baik di korea maupun di Amerika.orang Amerika berdoa sambil menyusun teologia dosa. Mereka menyusun berbagai doa, yaitu doa peperangan rohani, atau doa yeriko , yaitu berjalan sambil berdoa untuk penginjilan suatu daerah tertentu, dan lain-lain.

B.    Gereja Yang Mengikuti Gerakan Roh Kudus
Kalau kita memenuhi keinginan Tuhan, gereja kita harus peka terhadap pimpinan roh kudus. Jika kita ingin menjadi gereja yang dipakai oleh Tuhan, kita harus mengikuti gerakan roh kudus. Dengan pandangan tersebut, sistem jemaat rumah adalah sistem gereja yang efektif pada jaman ini. Hal ini karena sistem jemaat rumah memenuhi tiga persyaratan tersebut :
Yang pertama, pelayanan jemaat rumah adalah pelayanan kaum awam. Kaum awam menggembalakan jemaat yang beranggotakan kurang lebih 10 orang. Pada waktu mengubah sistem gereja ke sistem jemaat ramah, bukan hanya mereka yang akan menjadi gembala saja yang diaktifkan. Pendeta, gembala, dan semua jemaat akan melayani sebagai teman sekerja dengan tujuan yang nyata,
Yang kedua, pelayanan jemaat rumah adalah pelayanan komunitas.jemaat rumah adalah gerakan komunitas.m biasanya kalau gereja melaksanakan kegiatan kasih, kita hanya memikirkan suatu program sosial.
Yang ketiga, pelayanan jemaat rumah adalah pelayanan doa. Jika kita melayani jemaat rumah,kita tidak bisa melayaninya tanpa doa. Doa adalah alat pelayanan yang paling pentin, karena penginjilan adalah sasaran pelayanan jemaat rumah. Hal ini juga berlaku sama bagi pendeta.


BAB IV
APAKAH JEMAAT RUMAH ITU?

Dengan kata lain, jemaat Rumah Gereja Babtis Seoul merupakan gereja local yang baru dirintis. Cara merintis gereja di korea berbeda dengan di Amerika. Di Korea biasanya penginjil (pendeta) sendirilah yang merintis gereja local.
Sebagai  orang awam, saat mereka merintis gereja adalah waktu di dalam kehidupan bergereja yang sangat berarti dan menyenangkan bagi mereka.  Ada sukacita dalam perintisan gereja.”jemaat rumah” sama seperti gereja yang baru dirintis.

A.     Apa Bedanya Dengan KPW (Kelompok Persekutuan Wilayah)
Pertama ada perbedaan konsep. KPW adalah suatu program gereja. Tetapi jemaat rumah itu sendiri berperan sebagai gereja. Pelayanannya juga berbeda. Tujuan KPW adalah pergaulan. Tetapi, jemaat rumah melakukan semua pelayanan yang harus dikerjakan di dalam gereja yaitu ibadah, pendidikan, penginjilan, misi sedunia dan lain-lain. Ada perbedaan dalam strukturnya juga. KPW seperti sebutannya, terbentuk dari orang-orang yang tinggal di daerah yang sama. Anggota KPW tidak mempunyai kesamaan selain mengenai daerahnya.

B.    Apa Bedanya dengan KPA (Kelompok Pemahaman Alkitab)?
KPA adalah persekutuan  pemuridan lewat pemahaman Alkitab (PA). maka kegiatan utama mereka adalah PA. Anggota KPA adalah orang-orang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan, karena tujuan KPA adalah melatih orang Kristen supaya mereka bertumbuh dan matang secara rohani. Kesimpulannya, jemaat Rumah adalah sama dengan gereja. Jadi inilah perbedaan utama jemaat rumah dengan kelompok kecil yang lain, memang di dalam persekutuan jemaat rumah ada PA, tetapi tujuan utamanya bukan untuk mengadakan PA seperti di sekolah minggu dewasa.jemaat Rumah adalah sebuah gereja yang sama seperti gereja setempat, yaitu semua kegiatan gereja dilakukan didalam jemaat rumah.

C.    Struktur Jemaat Rumah
Jemaat rumah adalah gereja yang berkumpul di rumah sama seperti gereja mula-mula. Di dalam kisah para rasul 2:46, kita bisa melihat keadaan gereja mula-mula.”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah.

D.    Bagaimana Memulai Jemaat Rumah
Jemaat rumah dimulai dengan pemilihan pemimpin. Pemimpin harus memahami sistem jemaat rumah dengan baik dan harus mempunyai visi yang sama dengan visi gembala sidang. Ada dua cara untuk memilih pemimpin. Pertama, kita bisa memilih pemimpin secara terbuka, dan itu bisa diadakan di gereja kecil. Yang kedua, pendeta menawarkan beberapa calon gembala, lalu jemaat memilih gembalanya dari antara para calon gembala itu. Saat itu juga pendeta meminta jemaat harus mencatat 3-4 nama sesuai urutan dari yang paling disukainya.

E.     Acara Persekutuan Jemaat Rumah
Ciri khas persekutuan jemaat rumah yang paling besar adalah membagikan kehidupan dengan terus terang. Maka, suasana  jemaat rumah harus menjadi suasana di mana ada kebebasan berbicara. Hampir semua jemaat rumah makan bersama pada waktu mereka berkumpul. Acara makan bersama sangat menolong untuk menciptakan suasana dimana hati orang menjadi lebih terbuka.” Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah. Mereka memecahkan roti dirumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati..”(Kis 2:46)
PA dilakukan kurang lebih 20 menit saja. Ada kelas khusus untuk para pengajar jemaat rumah di gereja setelah ibadah raya pada hari minggu.Tujuan jemaat rumah adalah membuat murid seperti yang Yesus harapkan. Untuk memuridkan, kami perlu pergi, membabtis dan mengajar mereka melakukan seperti amanat agung yang Tuhan berikan dalam Matius 28:19-20.

Inti Persekutuan Jemaat Rumah :”Sharing Time”
Sharing time adalah inti persekutuan jemaat rumah. Anggota jemaat rumah saling membagikan kehidupannya, saling mendapat pertolongan secara kongkrit dan hati mereka yang terluka dipulihkan melalui saat itu.
Persekutuan untuk membagikan kehidupan
Pada waktu sharing time, semua orang yang hadir membagikan kehidupan mereka dalam satu minggu yang lalu, apa yang terjadi di dalam kehidupan mereka. Gereja babtis Seoul hanya membolehkan dua cara saja untuk memberikan nasihat did ala persekutuan jemaat rumah, yaitu kesaksian dan pertanyaan.
Persekutuan Yang Menjadi Terbuka
Ada satu hal yang baik pada waktu isi khotbah hari Minggu yang lalu diterapkan ke dalam kehidupan kami. Hanya satu firman Tuhan saja yang diterapkan kedalam kehidupan kami.
Isi PA atau ‘QT Sharing time’.
Membagikan  kehidupan akan menyatukan anggota jemaat rumah seperti keluarga, dan memberi kesempatan belajar bagi orang yang baru belajar bagi orang yang baru percaya. Persekutuan jemaat rumah gereja kami biasanya dimulai jam 7 sampai 12 malam, karena waktu ‘sharing time’ menjadi panjang.
Persekutuan yang memulihkan luka
Melalui jemaat Rumah, pemulihan secara dalam banyak terjadi. Didalam gereja, ada banyak orang yang hidup dengan luka di dalam hatinya. Ada alas an tentang hal in. Tuhan Allah  yang penuh dengan kasih karunia memberkati dan mengumpulkan orang-orang yang dibesarkan di dalam keluarga cacat kedalam gereja.ada cirri khas yang sama di antara orang-orang yang berpendapat bahwa cara merekalah membawa persentase kesembuhan tinggi, yaitu mereka semua menyayangi konseli mereka. Mereka memperhatikan, merawat dengan baik, mendengarkan cerita konseli, bertemu dengan konseli, menemui konselinya bila konselinya memerlukan bantuan.Meski tujuan jemaat Rumah bukan pada kesembuhan yang dalam, tetapi kesembuhan yang wajar  terjadi.

Para Pelayan Jemaat Rumah
gembala
Jelas tugas ini adalah yang paling penting dalam jemaatRumah. Untuk menjadi gembala, seseorang harus sudah menyelesikan suatu kelas PA yang ditentukan gereja. berikutnya setahun sekali yaitu di awal tahun, gembala-gembala harus menandatangani surat perjanjian. Tugas yang disebut dalam surat perjanjian ini, adalah tugas minimum diantara tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai gembala.
Gembala cadangan
Gembala cadangan direkomendasi oleh anggota jemaat rumah dan gereja yang melantikannnya. Gembala bersama-sama dengan gembala cadangan menentukan keluarga yang akan dibawa untuk membuka jemaat rumah baru. Anggota jemaat rumah tidak menyukai pembukaan jemaat rumah baru.karena sudah menjadi akrab, mereka tidak mau berpisah.

PA Yang Menguatkan Para Anggota Jemaatnya     
Jikalau jemaat rumah ingin berperan seperti gereja setempat, jemaat rumah juga harus mengadakan program PA seperti gereja setempat mempunyai program PA. Gereja memberi tiga mata pelajaran sebagai mata pelajaran wajib.’pelatihan jemaat baru’ yang dicetak menjadi 6 buku oleh percetakan babptis, dipakai untuk mata pelajaran yang pertama.
Bagaimana Menginjili dalam Jemaat Rumah?
Penginjilan melalui jemaat rumah bisa disebut penginjilan berdasarkan pada hubungan (relational evangelism). Ada cukup banyak pendeta mengikuti seminar jemaat rumah karena mereka mendengar bahwa penginjilan terjadi secara aktif di dalam sistem jemaat rumah. Itu berarti pendeta-pendeta mempunyai harapan akan penginjilan. Tetapi mereka belum menemukan cara penginjilan yang efektif. Karena cara penginjilan yang Allah pakai berubah sesuai zaman, cara penginjilan yang baru pun muncul terus-menerus.

BAB V
DOA: ALAT PENGGEMBALAAN YANG MEMBAWA KEBERHASILAN

Gereja yang tidak mengadakan doa subuh
Gerakan jemaat rumah adalah suatu usaha untuk mengembalikan sistem gereja ke sistem gereja perjanjian baru. Memang doa bukan cara pengembalian yang baru. Para pendeta senior yang sudah pensiun, khususnya pendeta yang setia menggembalakan, telah memakai alat penggembalaan yang penting yaitu doa.  “Alat yang paling besar bagi cara penggembalaan baru yang diperlukan supaya jemaat rumah bisa berhasil adalah doa”. Dengan perkataan ini, mungkin ada yang menganggap  saya sebagai orang yang kehidupan doanya luar biasa. Tidak, saya bukan orang yang pandai berdoa.
Saya pernah mencoba melakukan puasa jangka panjang selama beberapa kali. Tetapi setiap kali itu juga, saya berhenti puasa pada hari ke-5. Sekarang, dengan lapang hati saya memutuskan untuk berdoa puasa hanya 5 hari saja.

Penggembalaan Menjadi Lancer Karena Doa
Penggembalaan saya menjadi lancar karena doa yang di panjatkan saat subuh. Saya memakai kebanyakan waktu untuk doa syafaat. Saya berdoa syafaat secara sistematis untuk jemaat. karena Tuhan mengabulkan doa saya ini, biasanya seluruh gereja menjadi baik dan damai. Doa bukan hanya alat penggembalaan  bagi saya saja,  tetapi  alat penggembalaan bagi gembala jemaat rumah juga. Saya menggembalakan dengan doa karena saya adalah asisten pendeta jika saya adalah asisten pendeta, saya harus mendengar suara Yesus menjadi pendeta saya supaya saya bisa menggembalakan menurut kehendak Tuhan.

“Panggilan Gembala Sidang Adalah Hanya Untuk Menggenapi Kehendak Tuhan.”
Jika kita memperhitungkan para pakar fisika yang paling unggul sampai sekarang, mereka yangtahu ilmu pengetahuan dapat menyebutkan nama Stephen Hawking. Dia adalah seorang jenius yang sama dengan seperti Einstein. Tujuan pemanggilan gembala sidang adalah menggenapi keinginan Tuhan. Maka seharusnya keinginan Tuhanlah yang menjadi prioritas lebih daripada  hal-hal lain.

Alllah yang Memberi Daya Kreatif dan Visi
Ada dua kata yang selalu menimbulkan perasaan rendah diri untuk saya, yaitu daya kreatid dan visi. Saya selalu merasa diri saya kurang kreatif. Saya sedikit bisa menirukan tetapi saya sulit berpikir secara kreatif. Demikian juga tentang visi. Pemimpin harus memiliki visi, tetapi saya tidak bisa menangkap arti visi yang tepat.

BAB VI
BAGAIMANA GEMBALA SIDANG DAPAT DIPERCAYA
OLEH ORANG AWAM

Untuk mempunyai kepemimpinan ini ada satu hal yang harus dimiliki oleh pendeta senior. Yaitu kepercayaan dari orang awam. Saya memiliki pengalaman dengan bermacam-macam denominasi. Saya lama menjadi orang awam dan merasakan banyak hal. Pengalaman ini banyak menolong di dalam penggembalaan saya.
Ada orang-orang yang mengatakan bahwa saya menggarukkan mereka di bagian tubuh yang gatal. Diantara jemaat saya, ada banyak orang yang berkata berbahagia masuk ke gereja. Mereka merasa berbahagia, jadi tidak keberatan mengikuti peraturan penggembalaan saya.

Harus Ada Semangat Penginjilan
Satu-satunya sasaran penggembalaan adalah menyelamatkan jiwa. Sebagai gembala siding, jika saya melihat orang yang bersemangat dalam penginjilan, saya merasa senang.
Satu-satunya tujuan jemaat juga untuk menyelamatkan jiwa
Saya menekankan pentingnya penginjilan kepada jemaat secara terus-menerus. Saya menerangkan maksud saya kepada jemaat dalam kolom pendeta di bulletin gereja. Pendapat saya terhadap pertandingan olah raga pernah tercantum disana. Karena saya menyampaikan maksud saya secara terus terang, kesalahpahaman dari jemaat bias dikurangi.

Harus Memberikan Teladan Untuk Melayani Dengan Sungguh-Sungguh
Kebijaksanaan yang dapat membedakan antara hal mendesak dan hal penting. Jam doa adalah waktu untuk mendengar suara Allah, waktu dimana saya dapat menemukan keinginan Allah bagi Gereja.
Harus Bersih Dalam Uang
Jagalah kesan orang awam terhadap pendeta. Saya berhati-hati soal uang di dalam penggembalaan saya supaya kepercayaan jemaat tetap kuat.karena orang yang belum matang dalam rohani mementingkan uang sebagai Allah, mereka mengamati saya dengan mata yang tajam bagaimana pendeta memakai uang. Isteri pendeta yang mempunyai ketrampilan khusus bekerja di luar gereja juga dapat membantu penggembalaan pendeta, karena pendeta dapat mengalami kesulitan banyak tentang soal keuangan di di dalam gereja.hal itu akan banyak menolong pendeta sampai pelayanannya menjadi stabil. Hal yang paling penting bagi isteri pendeta adalah membantu suaminya supaya pendeta mendapat kepercayaan deari jemaat.

BAB VII
CIRI KHAS JEMAAT RUMAH GEREJA BABPTIS SEOUL DI HOUSTON
Semakin perhatian tentang krlompok kecil bertambah, semakin banyak kelompok diadakan dengan beberapa macam nama yaitu jemaat rumah, gereja sel, Upper room dan lain-lain. Keunggulan jemaat rumah dari gereja babtis Seoul disbanding dengan persekutuan kelompok kecil lain adalah persentase kehadiran dan persentase penginjilan yang tinggi.

Sasaran pelayanan gereja adalah penginjilan
Penginjilan bukan hanya menjadi slogam saja di gereja kami. Penginjilan direfleksikan juga dalam rancangan keuangan dan program gereja, dan sasaran pelayanan itu juga disampaikan kepada jemaat tegas. Agarjemaat ramah dapat ditempatkan dengan baik,semua persekutuan harus diatur lagi.

PA dan Pemuridan dipisahkan
Orang yang mempunyai pengertian tentang pemuridan yang benar tahu ‘pemahaman Alkitab            . saya sudah menceritakan soal pemuridan di depan. Pemuridan di gereja kami dilaksanakan di dalam persekutuan jemaat rumah melalui sharing/ pembagian hidup secara wajar karena kami percaya ini adalah acara Tuhan.

Tugas penginjilan dibagi
Pendeta menginjili orang, itu bukan hal yang mustahil pendeta itu memakai banyak waktu dengan orang tersebut untuk makan bersama dan olah raga bersama. Maka kita tidak boleh mengatakan dengan sewenang-wenang bahwa pendeta tidak bisa melakukan penginjilan. Tetapi sebagai pendeta Korea hal itu sulit dikerjakan.saling menolong seperti demikian akan melegakan hati kami masing-masing.


Pekerjaan gembala siding dan orang awan dibedakan                 
Orang babtis berpendapat bahwa semua jemaat adalah imam. Konggregasi gereja babtis berdasar pada teori ini. Tetapi teori semua jemaat adalah imam mempunyai arti pendeta dan orang awam tidak beda kedudukanyya di hadapan Tuhan. Itu tidak berarti tidak ada perbedaan pelayanan. Ada pekerjaan yang harus dikerjakan sebagai pendeta yaitu berdoa,menyampaikan firman Tuhan (kis 6:2-4) dan memperlengkapi jemaat. Dan pendeta dipanggil sebagai penanggung jawab gereja setempat, maka dia harus menunjkkan arah gereja. Selain itu, semua pelayanan adalah kepunyaan orang awam. Kami berusaha ikut bekerja sesuai dengan pembagian pelayanan diantara pendeta dan orang awam. Ini member motivasi pelayanan yang kuat kepada orang awam dan menjadikan mereka pelayan Tuhan yang setia.

BAB VIII
PERSYARATAN KEBERHASILAN JEMAAT RUMAH

Upaya sistem gereja diubah dengan system jemaat rumah., ada beberapa hal yang perlu diutamakan  yaitu, keyakinan pemimpin, pemimpin yang berkomitmen dan program pelatihan.

Keyakinan Pemimpin
Jika kita igin perubahan, pasti ada orang-orang yang menolak.karena manusia memang tidak suka perubahan, dan itu adalh naluri. Selama sistem  jemaat rumah diaktifkan, mungkin ada orang yang pindah ke gereja lain.

Keuntungan-Keuntungan Yang Dikembalikan Kepada Pendeta
Yang pertama pendeta bisa setia dengan tugas pendet. Banyak pendeta merasa sulit akan tidak punya banyak waktu untuk berdoa. Karena mereka mempunyai terlalu banyak pelayanan , terlalu banyak tempat yang perlu dikunjungi, pendeta juga merasa kekurangan waktu untuk menyiapakan khotbah.
Yang kedua,orang awam mengerti hati pendeta. Jikalau gembala melayani jemaat rumah, dia mengalami kesulitan sama seperti yang dialami pendeta.saya sering mendengar kata-kata seperti itu dari pemimpin orang awam setelah jemaat rumah dimulai melayani sepuluh orang pun begitus sulit, bagaimana pendeta menggembalakan seratus jemaat? Pada waktu pemimpin orang awam mengerti hati pendeta,timbul kekompakan diantara pendeta dan pemimpin orang awam, kemudian gereja menjadi damai.-
Yang ketiga, suara yang negative di dalam gereja hilang. Biasanya, orang yang menimbulkan masalah didalam gereja adalah orang yang bersemangat melayani. Orang yang tidak ada semangat, tidak menimbulkan masalah.  Orang yang menimbulkan masalah adalah orang  yang mempunyai tenaga untuk Tuhan. Karena tempat untuk mengeluarkan tenaga itu tidak ada Tuhan.

Pemimpin Orang Awam Yang Setia
Untuk menempatkan jemaat Rumah dalam sistem gereja, jelas diperlukan pemimpin yang terlatih. Banyak orang berpikir bahwa diperlukan beberapa tahun bagi seseorang untuk sampai menjadi pemimpin. Banyak orang berpikir syarat pemimpin gereja adalah pengetahuan Alkitab yang luas.

Pemimpin Yang Dipakai Oleh Allah
Supaya jemaat rumah berhasil, konsep pemimpin harus dipernaharui. Kita harus mengetahui siapa yang dipakai oleh Allah. Pemimpin yang dipakai oleh Allah adalah orang yang melayani seperti Yesus. Hanya cinta Yesus dan hati yang rela melayani sesame, itu sudah cukup. Rasul Paulus pun tidak begitu mementingkan pengetahuan Alkitab dan pengalaman Gereja.

BAB IX
PERTANYAAN-PERTANYAAN TENTANG JEMAAT RUMAH

Berikut ini adalah Tanya jawab yang sering terjadi pada waktu saya memimpin seminar jemaat Rumah.
Pertanyaan : jikalau jemaat rumah sama dengan gereja setempat, apakah setiap jemaaat rumah boleh mengadakan perjamuan suci/kudus dan pembabtisan.
Jawaban   : perjamuan suci/ kudus dan pembabtisan hanya dilakukan oleh pendeta.gereja yang memperbolehkanjemaat rumahnya mengadakan perjamuan suci/kudus. Pendeta membantu perjamuan dengan bantuan diaken.
Pertanyaan :bagaimana jika sistem KPW( kelompok persekutuan wilayah) gereja dibiarkan dulu, dan hanya sebagian KPW saja yang diubah menjadi jemaat rumah?
Jawaban   : gereja kami mengubah seluruh sistem gereja dengan sistem jemaat rumah. Karena itu kami belum memiliki pengalaman tentang kasus itu. Tetapi, pendapat saya kalau kita mempunyai tujuan tegas yang akan mengubah seluruh gereja dengan sistem jemaat rumah, bisa saja sementara sebagian KPW diubah dulu dan jemaat rumah dimulai.

BAB X
FILSAFAT PENGGEMBALAAN SAYA
           
Jemaat rumah berhasil atau tidak sangat tergantung pada filsafat penggembalaan pendeta.sekarang saya mau berbicara tentang filsafat penggembalaan saya yang saya rasa merupakan hal yang paling penting.

Kekhawatiran Itu Seperti Kabut
Kekhawatiran dan ketakutan  berdasarkan pada suatu yang tidak nyata. Yaitu hal yang samar-samar dan emosional. Kita berkesan bahwa seluruh dunia dipenuhi kabut. Tetapi sebenarnya itu adalah setengah gelas air.kalau matahari bersinar, semua itu hilang tanpa jejak. Untuk mengganti kekhawatiran , pendeta harus berdoa. Jika pendeta merasa khawatir tapi tidak berdoa,bisa dikatakan dia menghentikanpelayanannya.

Gembala Sidang Yang Dipanggil Untuk Setia
Hamba yang berlaba lima talenta atau hamba yang berlaba dua talenta diberi pujian oleh tuan mereka karena mereka setia. Keduanya setia menurut kesanggupan mereka dan melakukan yang terbaik, maka ada perbedaan uang hasil tetapi mereka mendapat pujian yang sama dari tuan mereka. Kita sebagai gembala sidang tidak boleh lupa bahwa panggilan gembala sidang bukan untuk berhasil tetapi untuk setia. Penginjilan kita akan berhasil jika pendeta dipercayai oleh  seluruh jemaat bisa memegahkan pendetanya.

BAB XI
EPILOG

Allahlah Yang Bekerja Jika Kita Taat Kepadanya
Ada satu hal yang saya khawatirkan, yaitu bagaimana orang-orang yang membaca buku ini akan menganggap pendeta chai sebagai pendeta hebat.sistem jemaat rumah adalah sebagian dari usaha untuk mengembalikan sistem gereja mula-mula. Tetapi jemaat rumah gereja babtis Seoul di Houston masih jauh dari gereja Alkitabiah. Gereja kami masih belum menjadi mjurid Yesus yang Tuhan inginkan. Tetapi saya merasa gereja kami mulai berjalan kea rah yang benar.

Jemaat Gereja Yang Menyediakan Tempat Untuk Melayani
Dalam keadaan jemaat dimana pengetahuan Alkitab dan kualitas rohaninya jemaat sudah cukup tinggi, tahap yang berikut adalah tahap ‘pelayanan’.  Saya masih belum tahu apakah jemaat rumah adalah salah satu tahap di dalam pertumbuhan gereja, atau tahap terakhir yang harus kami capai.

BAB XII
GEREJA-GEREJA YANG BERHASIL DENGAN JEMAAT RUMAH

Semua sistem gereja dibongkar dan jemaat rumah pun dibangun
Di Proses ini  jemaat yang berperan penting pindah ke gereja lain. Maka kesempatan ini saya pakai untuk membongkar semua sistem gereja yang dipakai, dan mulai mendirikan gereja dengan sistem jemaat rumah. Waktu tu adalah awal tahun 1995. Saya merasa bahwa saat itu adalah saat dimana gereja kami dilahirkan kembali, dan saya mulai menngembalakanyya dengan benar.
Hasil dan pelayanan jemaat rumah
Setelah saya memakai sistem jemaat rumah, masalah dasar tentang gereja selesai dan gereja kembali ke gereja Alkitabiah. Karena dulu kunjungan yang dilaksanakan. Pendeta mempunyai banyak waktu longgar untuk banyak berdoa supaya pemimpin dapat mengarahkan gereja ke jalan yang ditunjukkan Tuhan.


Komentar

  1. I've been exploring for a bit for any high-quality articles or
    weblog posts in this sort of house . Exploring in Yahoo I ultimately stumbled upon this
    website. Studying this info So i am satisfied to
    exhibit that I have a very good uncanny feeling I found out exactly what I needed.
    I most definitely will make sure to don?t omit this site and provides it a look regularly.

    BalasHapus
  2. Having read this I believed it was really informative.
    I appreciate you taking the time and effort to put this short article together.
    I once again find myself personally spending a lot of time both reading
    and posting comments. But so what, it was still worth it!

    BalasHapus
  3. Howdy! This post couldn't be written any better!
    Reading this post reminds me of my good old room mate!
    He always kept chatting about this. I will forward this article to
    him. Fairly certain he will have a good read. Thank you for
    sharing!

    BalasHapus
  4. I just like the helpful information you supply for your articles.
    I will bookmark your weblog and check again here regularly.
    I'm rather sure I'll be told a lot of new stuff right
    here! Good luck for the next!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAK Dalam Perjanjian Lama

Menjadi sebuah hal yang menarik adalah ketika muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah Perjanjian Lama dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen (PAK)? Mungkin pertanyaan ini kita anggap sambil lalu, atau tidak terlalu penting, atau memang kita belum mengetahuinya. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Perjanjian Lama (PL) tidak terlalu penting karena PL sudah berlalu dan sudah digenapi oleh Perjanjian Baru (PB), atau PB telah menjelaskan tentang pendidikan kekristenan. Apabila kita mempelajari dengan baik, Yesus Kristus menggunakan PL dalam mengajar di pelayanan-Nya (Mat.5:21-22; 22:39)? Para murid Yesus juga menggunakan PL dalam pelayanan (pemberitaan Injil)? Ternyata PL menjadi hal penting dalam membangun konsep dan pelaksanaan PAK. Pada topik ini, saya tidak menggunakan kata “PAK dalam Perjanjian Lama”, tetapi saya lebih menggunakan kata “PL dalam PAK”. Ya, karena bukan PAK yang ada dalam Perjanjian Lama, tetapi Perjanjian Lama-lah yang ada dalam PAK. Dengan kata lain, hal yan

SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

BAB I .  DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PADA MASA KUNO Gereja purba bukanlah penemu pendidikan agama, adalah lebih tepat untuk mengatakan bahwa gereja adalah hasil pendidikan itu. Pendidikan khususnya sejak awal sama dengan pikiran dan prakteknnya selama masa Abad Pertengahan berakar baik dalam Kebudayaan – Yunani - Romawi maupu Yahudi. Dari yang pertama itu yaitu melalui pendekatan Sokrates, misalnya, para pendidik Kristen belajar bagaimana menjernihkan pemikiran melalui seri pertanyaan yang semakin mendalam. Kemudian, pikiran salah seorang muridnya yang bernama Plato dimanfaatkan para pemimpin Kristen untuk menyoroti intisari pendidikan sebagai proses mengantar orang untuk meninggalkan perasaan aman mereka yang berporos dunia bayang-bayang agar bertindak sesuai dengan dunia nyata. Jadi sebagian pendidikan berarti memeriksa kembali pandangan yang lazimnya ditolaknya kalau memang data baru itu menuntut berbuat demikian. Murid Plato paling termasyur yang b

SOAL PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SD YPK ELIDA MEDAN

KELAS : I Pilihan Ganda! 1. Manusia adalah ciptaan ... a. Presiden b. Tuhan c. Hewan 2. Untuk menerangi bumi, Tuhan menciptakan … a. Matahari b. Bola lampu c. Lilin 3. Pada mulanya, Allah menciptakan … a. Bulan b. Langit dan Bumi c. Matahari 4. Menyayangi tanaman dan hewan adalah ucapan syukur kita terhadap ciptaan … a. Manusia b. Hewan c. Tuhan 5. Manusia pertama yang diciptakan Tuhan adalah … a. Kain b. Adam c. Habel Isian! 1. Allah menciptakan langit dan bumi dan segala … 2. Allah menciptakan dari yang tidak ada menjadi … 3. Ikan adalah ciptaan Tuhan yang hidup di … 1. Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri, Tetapi Membutuhkan … a. Orang Lain b. Senjata c. Mesin 2. Di Sekolah Kita Harus Mempunyai Banyak … a. Teman b. Musuh c. Adik 3. Setiap Orang Yang Menderita Harus … a. Ditolong b. Dibiarkan c. Dimusuhi 4. Dalam Alkitab Daud Bersahabat Adalah Dengan … a. Samuel b. Yonatan c. Natanael 5. Ayah Yonatan A