A. Riwayat Hidupnya (1592-1670)
Keluarga Comenius berasal dari desayang bernama Komna (demikianlah nama Komensky diberi kepadanya, yakni “dari Komna”). Yohanes lahir pada tanggal 28 Maret 1592 di desa Nivnice, suatu desa di Morawi Tanggara, dekat tapal batas Hongaria.
Tatkala Yohanes berumur 16 tahun, ia meninggalkan rumah tantenya untuk meneruskan studi di Prerov, pada salah satu sekolah yang paling bermutu yang diselenggarakan oleh Gereja Persaudaraan Morawi. Kurikulum di sana berporos pada bahasa Latin, yang adalah persayaratan mutlak untuk siapa saja yang ingin melanjutkan studinya. Di sana nama keluarga Komensky dilatinkan menjadi ”Comenius”. Tidak hanya itu, untuk Nama Yohanes ditambah Nama ”Amos” (dalam Bahasa Latin berarti ”yang mengasihi”). Walaupun Comenius sebelumnya tidak pernah mempelajari bahasa Latin, namun ia amat rajin dalam studinya, sehingga walaupun ia baru belajar satu setengah tahun, namun kemampuannya setaraf dengan prestasi anak didik yang paling maju,
Pada tanggal 30 Maret 1611Comenius dan enam pelajar lain dari Morawi dan Bohemia meneruskan studi pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh gereja Reformasi. Sekolah itu dipilih karena Pangeran Zerotin sendiri penah belajar di sana dan iabersahabat dengan pelbagai pemimpin negeri pro-reformasi. Tambah pula, padangan fakultas teologinya lebih sesuai dengan iman Persaudaraan Morawi.
Selama belajar di Herborn Comenius memulai sumbangan ilmiah pertama, yaitu menyusun Kamus Ceko-Latin, termasuk bagian tata bahasa. Setelah belajar dua tahun lamanya di Herborn ia berlibur di negeri Belanda yang baru memerdekakan diri dari kuk Spanyol.
Kembali dari liburan itu ia mencalonkan diri sebagai mahasiswa pada universitas Heidelberg, perguruan tinggi yang menganut nilai gereja Reformasi Calvin. Di sini, Comenius mulai mengumpulkan buku bagi perkembangan perpustakaan Pribadi. Dari salah satu toko di sana, Comenius membeli naskah asli karangan Copernicus, De revolutionibus orbium coelstium, tetapi tidak diyakinkan oleh argumentasinya. Sungguhpun demikian, ia tetap tertarik padabidang ilmiah. Kemudian pada tahun 1614 ia kembali lagi ke Morawi. Ia ingin menemukan metode yang lebih menrik bagi para pelajar, sehingga memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pengalaman belajar.
Dua tahun sesudah ia ditahbiskan, gereja melantiknya sebagai pendeta jemaat dan kepala sekolah di Fulnek yang letaknya dekta dengan tapal batas Morawi dan Silesia (Jerman Bagian Timur). Ia menikah dengan Magdelina Viovska. Pelayanan di sana dipersulit karena banyak warganya berbangsa Jerman dan beragama Katolik Roma. Selama di Fulnek ia menulis buku yang berjudul Sepucuk Surat yang dialamatkan ke Sorga. Sedangkan buku lain dikarang sebagai tanggapan terhadap keadaan Politis keagamaan yang semakin gawat, yang ditulis dalam bahasa Ceko yang berjudul Peringatan Melawan Daya Tarik Anti-Kristus. Isinya sangat menentang kemajuan Gereja Katolik Roma di Morawi sebagai hasilketekunan kaum Yesuit yang memanfaatkan semua sarana untuk”meroma-katolikkan” para warga Morawi. Tetapi buku ini tidak booleh diterbitkan karena setiap penerbitan buku harus terlebih dahulu disetujui senat. Sehingga damai yang Comenius dan warga lainnya hancur sama sekali.
Kemudian di Fulnek, tentara Spanyol membabi-buta dan Pemimpin biarawan Kapucin menyuruh orang membakar habis rumah Comenius. Alhasil, hilanglah perpustakaan dan semua naskah karangan Comenius yang tidak terhingga nilainya. Dan setahun kemudian istridan kedua naknya meninggal dunia karena wabah pes. Comenius dan 24 orang pendeta lainnya dan Uskup Mateus Konechi hidup sebagai pengungsi diperkebunan milik Pangeran Karl dari Zerotin. Dan begitulah ia semakin akan pentingnya Pendidikan Ilmiah dan Rohani yang mendidik angkatan muda hidup dalam kebajikan. Tetapi Comenius belum mampu mengembangkan teori dan praktek yang merangkum pendidikan yang bercorak demikian.
Sementara karangannya yang lain adalah berjudul : Sejumlah Jalan Buntu Duniawi dan Firdaus Hati yang Percaya dan Yang Berkabung. Yang pertama berbentuk alegori sedangkan yang kedua memanfaatkan gaya menulis dialog untuk bergumul dengan pokok penderitaan yang dialami bangsanya.
Pada tanggal 3 September 1624Comenius menikah lagi dengan Maria Dorotheas, putri Uskup Yohanes Cyrillis. Tetapi tidak lama sesudah pernikahan tempat pengungsian mereka tidak aman lagi. Sehingga ia harus meninggalkan istrinya dan ia pergi ke kota Leszno di Polandia Selatan. Peristiwa kedua ini memupuk kembali minatnya pada pendidikan. Kemudian ia mulai mengarang buku yang membuat namanya abadi yaitu, Didaktika Agung.
B. Dasar Pendidikan
Sama seperti para pendidik Kristen yang kita pelajari, Comenius pun berpendapat bahwa pendidikan yang ia maksudkan selayaknya dinamakan pendidikan agama Kristen, karena nilainya berporos pada iman Kristen,karena nilai-nilainya berporos pada iman Kristen. Jadi,Teologi adalah dasar pertama yang menyoroti teori dan praktek pendidikan.
- Dasar Teologi
Dengan memanfaatkan dasar ini Comenius lebih dekat dengan Loyola ketimbang Luther dan Calvin, karena ia tidak menjelaskan iman Kristen secara sistematisia.
Manusia adalah ajaran Teologi kedua yang menyoroti pandangan Comenius tentang pendidikan. Ia mulai pembahasan tentang manusia dengan mengutip dari kejadian 1:26 di dalamnya tersirat tiga pokok tentang jati diri manusia.
a) Manusia adalah makhluk rasional, yang berarti bahwa Tuhan telah memberikan tugas khusus kepadanya untuk menamai segala sesuatu(Kej.2:19).
b) Manusia adalah tuan atas segala makhluk lain dan oleh karena itu ia wajib memanfaatkan segalanya sesuai denganpanggilan ilahi yang berkaitan dengan setiap jenis ciptaan.
c) Manusia wajib mencerminkan semua sifat asli dari gambar Allah didalam dirinya.
Kemahatahuan adalah gambar asli lain dari Allah, yang dicerminkan dalam manusia dan amat relevan bagi dasar Teologi Pendidikan. Manusia dapat dididik secara benar, karena memang itulah maksud Allah baginyakata “Benar” ini berarti bahwa manusia dapat diajar tentang Allah,sesamanya dan benda-benda.
Dalam manusia yang diciptakan segambar dengan Allah terdapat kebutuhan untuk:
a) Berada yaitu untuk hidup. Oleh karena itu ,orang harus diajar untuk menghargai/mengasihi kehidupan kekinian ini agar ia berharap hidup selama-lamanya.
b) Manusia mempunyai kebutuhan untuk mengangap dirinya makhluk yang berharga.
c) Terdapat kebutuhan untuk mengetahui dunia sekitarnya.
d) Manusia harus memahami hal-hal yang ia ketahui.
e) Manusia mempunyai kebutuhan untuk hidup merdeka
f) Manusia membutuhkan kesempatan untuk hidup secara aktif agar memanfaatkan segala bakat dan tenaga.
g) Terdapat kebutuhan untuk memiliki harta benda yang cukup supaya setiap orang memperoleh rezeki yang halal dna tidak menginginkan kepunyaan orang lain.
h) Setiapa orang mempunyai kebutuhan untuk hidup aman juga.
i) Manusia mempunyai kebutuhan yang dasariah untuk dihargai dan dihormati.
j) Setiap orang membutuhkan kemampuan menyampaikan gagasannya secara fasih dan jelas kepada sesamanya.
k) Setiap orang ingin disukai orang lain
l) Kebutuhan menikmati berkat Allah,kebahagiaan hati dan kesenangan mendalam yang berkaitan dengan keyakinan bahwa kehidupan berporos pada Allah.
- Pengalaman Pribadi
Pada permulaan perang 30 tahun, 95% persen dari penduduk negeri Bohemia dan Morawi mengaku iman protestan , tetapi takkala perdamaian dipulihkan secara resmi, para warga yang tidaik mengungsikan diri ketempat lain terpakasa memeluk agama Katolik Roma. Tatkala ia memikirkan tentang penyebab orang-orang Kristen siap membunuh orang lain karena perbedaan pengakuan iman, maka ia melihat masalahnya terletak pada teori dan praktek persekolahan. Pertama-tama persekolahan masih bersifat sukarela. Kedua , pokok kurikulum cenderung berporos pada bahasa latin dalam arti luas.
- Pemikiran Analogis
Dasar ini berasal dari dua sumber pokok ,yaitu metode ilmiah yang termuat dalam buku yang berjudul Novum Organum karangan Francis Bacon. Walaupun asas-asas pedagogis itu memang benar, namun dasarnya bersifat khayalan karena tidak ada hubungan langsung antara proses alam tersebut dengan waktu yang paling peka bagi pengalaman belajar formal.
C. Asas-asas Pedagogisnya
1. Tujuan Pendidikan Umum/ Pendidikan Agama Kristen
Banyak kali dalam tulisanya terdapat pikiran tentang kelakuan dalam diri si pelajar yang diharapkan sebagai hasil pendidikan. Pada halaman judul buku Didactica Magna yang sudah dikutip Tujuan Pendidikan dan pendidikan agama Kristen adalah “.. agar semua orang muda, baik laki-laki dan perempuan , tanpa terkecuali secara pesat, enak dan selengkapnya akan dijadikan terpelajar dalam ilmu . murni dalam akhlak, terlatih dalam kesalehan supaya dengan demikian semua dididik dalam semua hal yang perlu untuk hidup di masa kini, begitupun di dunia di seberang.
Tujuan pokok mengetahui isi dunia ini diperluas dari dua belas tujuan menjadi empat belas tujuan yaitu :
a) Untuk mengantar semua orang mengasihi serta memelihara kehidupan yang akan dating
b) Untuk melewati kehidupan ini supaya pada kehidupan kekal.
c) Untuk selalu menikmati kewarasan yang baikdalam kehidupan ini.
d) Untuk memahami segala sesuatu melalui penggunaan pancaindra,nalar dan iman.
e) Untuk menangkap sebab-sebab dari segala sesuatu sebagai hasil penjelasan tuntas
f) Untuk memanfaatkan kemauan bebas sebaik-baiknya.
g) Untuk bertindak dengan sungguh-sungguhan sesuai dengan tujuan yang ditentukan lebih dahulu.
h) Untuk belajar hidup dalam kelimpahan dan bukan dalam kemiskinan
i) Untuk belajar memanfaatkan heart benda pribadi secara bertanggung jawab dan menjauhkan diri dari penggodaan untuk menyalahgunakannya.
j) Untuk hidup dengan hormat
k) Untuk berbicara secara fasih
l) Untuk mendidik semua orang berbudi baik dan bermurah hati terhadap semua orang.
m) Untuk belajar bertindak secra saleh sesuai dengan teladan Tuhan yesus itu sendiri.
n) Untuk bergaul dengan orang yang mengasihi Tuhan dan bermoral serta saleh.
2. Lingkungan Luas Pendidikan
Dalam pemikiran dan praktek Comenius, kehidupan manusia yang dibagi atas tujuh tahap itu menjadi lingkungan luas bagi pendidikan, karena pendidikan berarti pembentukan tubuh, akal jiwa dan manusia.
Keprihatinan Comeneus terhadap kedua tugas pokok itu tampak dalam tiga usul radikal ang ia anjurkan.orang hendaknya mendirikan tiga”Dewan” atau “perserikatan” Kolese terang ( Dewan para sarjana atau boleh dinamakan Dewan pendidik manusia atau dewan terang dunia, ataupun kementerian pendidikan se-dunia).
Mahkamah Perdamaian itu wajib membimbing semua bangsa untuk mengalami keadilan dan perdamaian. Konsistori Gereja se-Dunia itu hendaknya menjadi pemimpin seluruh gereja yang mengejawantahkan tabiatnya sebagai terang dan garam dunia. Singkatnya Konsistori Gereja akan mengakhiri pertikaian dan semua penindasan dalam Tubuh kristus.
3. Pengajar
Sama seperti pemikir lain di bidang pendidikan agam Kristen, Comenius pun mengangap bahwa Allah adalah pengajar utama. Comenius menggakui bahwa misteri pertumbuhan intelektual dan rohani adalah berkaitan dengan misteri pertumbuhan intelektual dan rohani adalah berkaitan dengan misteri yang lebih agung lagi, yaitu pemilihan ( predestinasi) ilahi..
4. Pelajar
Gagasan Comeniuslah yang mencakup orang tua secara langsung dalam sistem persekolahan dan hanya dialah yang pernah mengarang sebuah buku khusus untuk bimbingan mereka , yaitu Sekolah Bayi. Singkatnya apabila semua anak dididik, maka semuanya akan diperlengkapi dengan segala sesuatu yang perlu untuk berpikir, memilih mengikuti serta berbuat hal-hal yang baik.
5. Kurikulum
Comenius jelas sekali dalam pemandangan tentang mata pelajaran mana yang hendak diajarkan kepada para murid pada tiap-tiap tahap pertumbuhan nya.
a. Kurikulum bagi sekolah Bayi
Ruang lingkupnya terdiri atas lima pokok yaitu: Kesalehan, Hormat, Pengetahuan , Sesuatu yang dibuat dan Ucapan
b. Kurikulum untuk sekolah kanak-kanak
Sesuai dengan gaya penglihatan Comenius sendiri, ia menganjurkan dua belas tujuan kurikuler yang hendaknya dicapai anak sebagai hasil belajar selama enam tahun di sekolah kanak-kanak.
c. Sekolah Remaja ( sekolah Latin,SMP/A)
Dalam sekolah ini pelajar hendaknya mempelajari empat bahasa dan memperoleh pengetahuan ensiklopedis tentang ketujuh pokok seni liberal klasik disamping enam vak lain yang perlu dipelajari.Remaja menyelesaikan Seantero kurikulum itu telah memperoleh pendidikan yang melengkapi mereka.
d. Kurikulum untuk perguruan tinggi
Seperti Comenius akui, pendekatanya tidak berkaitan langsung dengan universitas. Pertama kurikulum itu perlu mencakup semua bidang pengetahuan.kedua, hanya orang-orang yang amat mampu dalam bidangnya masing-masing yang boleh diangkat menjadi dosen di universitas.ketiga, mesti ada perpustakaan dengan banyak buku yang boleh dipinjam oleh semua mahasiswa dan dosen. Keempat, tugas universitas ialah untuk menghasilkan calon sarjana.
e. Metodologi
Metododlogi menjadi kunci untuk seluruh pengalamanbelajar mengajar di sekolah.ia yakin bahwa ia telah menemukan metode yang menjamin kemampuan si Guru untuk” mengajarkan segala sesuatu kepada semua orang …secara pesat ,enak dan selengkapnya.
1) Asas-asas Dasariah
Sungguhpun ia mendasarkan asas-asas mengajar atas gaya berpikir analogis itu , namun aneh bahwa ia menemukan asas belajar-mengajar yang banyaknya sesuai dengan hasil penelitian yang dibuat oleh para ahli ilmu jiwa modern. Tetapi disini kita hanya akan mencatat asas tersebut terlepas dari pemikiran analogis yang tidak relevan lagi .
§ Ada waktu yang paling ccok untuk mengajar orang dan untuk mengajarkan bahan tertentu kepadanya.
§ Semua persiapan untuk mengajar harus dilaksanakan sebelum guru masuk ke ruangan kelas.
§ Hanya satu gagasan atau vak saja yang hendaknya diajarakan pada saat tertentu supaya pelajar tidak bingung.
§ Murid-murid jangan disuruh menghafalkan bahan sebelum isinya dijelaskan sebaik mungkin oleh guru dulu.
§ Guru wajib mengajarkan vak/bahannya sepintas lalu sebelum membahasnya secara teliti.
§ Setiap bahan studi perlu diajarkan langkah demi langkah mulai dengan yang lebih sederhana , lantas dengan yang lebih majemuk.
§ Pada permulaan studi bahan bbaru , si guru wajib mengajarkan unsur-unsur positif yang ada di dalam bahan itu sebelum ia menimbulkan masalah yang di perdebatkan orang.
§ Guru perlu mendasarkan metode mengajar pada pancaindra si pelajar .
§ Sejauh mungkin para pelajar harus diberi kesempatan untuk belajar dengan berbuat sesuatu dan mengulanginya kemudian sampai sempurna.
§ Pengetahuan harus diterapkan pada pengalaman si pelajar.
2) Penerapan asas-asas tersebut di ruang kelas
Bagi orang Tua, kebanyakan metode mengajar yang diterapkan terhadap anak balita berporos pada pancaindra si anak.jadi ia belajar dengan meniru kegiatan dan ucapan dalam dunia sekitarnya. Untuk mengajar di sekolah khususnya, Comenius membahas metode-metode yang cocok untuk mengajarkan lima jenis pengetahuan .,seni,bahasa ,kebajikan,dan kesalehan. Tampaknya bahwa metode-metode khusus ini dibangun atas asas-asas umum yang dijelaskan terlebih dahulu.
a) Metode mengajarkan ilmu pengetahuan
Untuk maksud ini, kita akan memilih ilmu hayat,khususnya ilmu hewan, bagian domba.sesuai dengan prinsipnya mengajar melalui pancaindra , si guru akan memperkenalkan anak dengan seekor domba nyata dalam arti melihatnya ,menyentuh bulunya , mencium baunya,mendengar suaranya, dan kemudian merasai daging dan susunya. Kemudian pelajar dapat disuruh menggambarkanya secara lisan dan tertulis. Dalam keseluruhannya tidak ada metode untuk melakukan percobaan , yang adalah intisari metode ilmu pengetahuan.
b) Metode mengajarkan seni rupa
sebelum guru dapat mengajarkan seni rupa kepada para pelajar, tiga persyaratan perlu dipenuhi: 1) mesti ada benda yang dapat diperiksa dan ditiru. 2) bahan yang dikerjakan untuk membuat rupa yang ditentukan guru ;dan 3) semua peralatan yang diperlukan untuk membuat rupa tersebut.
c) Metode mengajarkan bahasa asing
seperti yang sudah tampak dalam pembicaraan kita tentang orbis pictus, guru mengajarkan kata-kata da;lam bahasa asinbg bagi pelajar dengan jalan memperlihatkan obyek sambil menghafalkan namanya dalam bahasa baru itu.tata bahasa pun dipelajari demikian tanpa mengetahui peraturannya lebih dahulu.
d) Metode mengajarkan kebajikan
kebajikan pun diajarkan dengan cara melatih para pelajart untuk menjauhkan diri dari setiap macam kegiatan yang bersifat keterlaluan. Mereka hanya diperbolehkan tidur sejumlah jam yang ditentukan oleh orang tua atau guru, mereka dibiasakan untuk bangun pada jam tertentu tanpa kekecualian. Di ruang kelas “vak” kesusilaan ini selalu diajarkan dalam setiap kesempatan dalam kelas, dengan jalan menghadiahi kelakuan yangdiharapkan dan menghukum kegiatan yang tidak dikehendaki.
e) Metode mengajarkan kesalehan
Kesalehan adalah karunia dari9 Allah dan diberikan kepada kita dari atas oleh penghibur dan pembingbing, yaitu roh kudus. Tetapi karena pada lazimnya roh kudus memanfaatkan para agen alamiah dan telah memilih orang tua, guru-guru dan para pendeta untuk menanam dan menyiram tumbuhan firdaus(1 Kor 3:6-8), maka mereka ini sepatutnyalah dihargai betapa luas tugasnya.kesalehan itu dibangun atas dasar pengetahuan dan pengertian, namun kesalehan kristen mustahil teurjadi terlepas dari pengetahuan dan pengertian tersebut. Jadi kesalehan perlu mengiringi pengajaran tentang iman kristen.
f) Buku pelajaran dan perpustakaan
Pentingnya buku-buku pelajaran dan perpustakaan sendiri mendapat perhatian lebih besar dari Comenius sebagai bagian mutlak dari seluruh sistem persekoolahan ketimbang semua pendidik besar lainnya yang sudah kita pelajari. Realisma adalah asas kedua yang Comenius ikuti dalam mengarang buku pelajaran. Seperti yang tampak dalam Orbid Pictus, ia ingin menghubungkan benda dan kata dalam pikiran si pelajar. (Roi MP)
Komentar
Posting Komentar