Nama : Roimanson Panjaitan
NIM : 11.158P
Mata Kuliah : Dasar Teologi PAK
Dosen : Pdt. Dr. Soenoe Rahardjo, M.Th
No. Hp : 0813 7748 3173
No. Jawaban
1. Pengertian Dasar Teologi PAK (Teologi Foundation for Christian Education) :
Secara Etimologi:
Dasar (Foundation), menurut KBBI; tempat menumpangkan sebuah bangunan; suatu hamparan yang terletak di bawah bagian benda (cair atau padat)
Teologi (Theological), Yunani; Theos artinya ALLAH, Logos artinya PENGETAHUAN. Maka teologia adalah: ‘pengetahuan tentang Allah’
Arti secara khusus: Teologi adalah “suatu usaha/ kegiatan untuk mencermati kehadiran Allah, karena Allah berkenan untuk menyatakan dirinya dalam kehidupan jemaat (orang percaya), maupun masyarakat, dan tanggapan jemaat (orang Kristen) maupun masyarakat terhdap penyataan-Nya tersebut.”
Pendidikan Agama Kristen (Christian Religious Education) adalah Usaha yang sadar, sistematis, berkesinambungan, untuk mendidik orang lain dalam proses kepercayaan (iman) kepada Allah yang menyatakan diri dari kehendak-Nya, yang mencapai puncaknya dalam diri Yesus Kristus.
Sehingga berdasarkan uraian di atas, pengertian Dasar Teologi PAK adalah: “Pondasi (tempat untuk meletakkan) cara berpikir (ilmu pengetahuan) tentang Allah, dalam usaha sadar, sistematis, berkesinambungan, untuk mendidik orang lain dalam proses kepercayaan (iman) kepada Allah yang menyatakan diri dari kehendak-Nya, yang mencapai puncaknya dalam diri Yesus Kristus.”
2. Pokok Dasar Teologi Pendidikan Agama Yahudi
Dasar Pertama, UMAT YANG TERPILIH (ULANGAN 7:7-8).
Para pemimpin Yahudi berkesimpulan bahwa setiap angkatan baru, perlu dierkenalkan kepada wariasannya (Umat yang terpilih). Setiap keluarga, khususnya AYAH, ditugaskan untuk menyampaikan kekayaan Iman atau warisannya.
Dasar Kedua, PENYATAAN
Artinya, Allah dengan kehendaknya menyatakan diri kepada Manusia pada saat-saat tertentu. Bangsa Israel mengakui ‘bahwa kesanggupan dalam diri manusia terbatas, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan Allah.’ Mereka berkeyakinan bahwa Allah dapat mengetahui manusia (Maz 139), tetapi apabila Allah akan diketahui oleh manusia, maka IA sendiri yang akan memprakarsai (menyatakan diri-Nya).
Dasar Ketiga, AJARAN TENTANG MANUSIA
Menurut PL, manusia diciptakan menurut Gambar Allah untuk: memlihara lingkungan hidup, mentaati perintah penciptanya dan hidup setia sebagai anggota umat yang terpilih (kawan sekerja perjanjian). Manusia seharusnya dapat mempertimbangkan, untuk memilih, mana yang buruk atau yang baik, mana yang benar dan mana yang salah. Manusia harus mengambil keputusan dengan setepat-tepatnya.
Dasar Keempat, HUKUMAN
Hukuman yang akan dijatuhkan atas warga Yahudi jika mereka tidak bertindak adali, khususnya kaum atasan. Mereka membanggakan diri karena merasa statusnya sebagai Bangsa yang Terpilih. Namun selama mereka di Babel mereka sadar bahwa hukuman yang dahulu mereka tolak, sekarang mereka sadar, bahwa hukuman yang mereka terima adalah karena keadilan TUHAN. Maka kepercayaan ini menjadi dasa teologia mereka yaitu: Statusnya sebagai Bangsa yang Terpilih, dan hukuman yang dijatuhkan Allah atas diri mereka sebagai akibat melanggar Hukum Taurat.
Dasar Kelima, sebagai hamba Tuhan, mereka menyadari bahwa mereka adalah umat yang terpilih, yang dikasihi, diselamatkan supaya mereka menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan orang lain. Ketika Tuhan Yesus berada di dunia, Yesus melaksanakan pelayanan-Nya lebih dekat dengan teologi ini (teologi Kaum Nabi) daripada tradisi Kaum Farisi dan Ahli Taurat (kaum Imam).
Dasar Keenam, GAGASAN TENTANG PENYATAAN
Penyataan Abadi akan diterima oleh orang-orang yang Menghafalkan.
3. Hubungan antara Tuhan Yesus sebagai Raja dengan Injil Matius 6: 33
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Dalam Kitab Matius secara umum, dan secara khusus pada ayat di atas terlihat bahwa Teologi Kitab ini terletak pada Yesus Kristus yang digambarkan sebagai RAJA. Sehingga berdasarkan teologi ini pula terlihat hubungan antara Yesus dengan Nats ini, yaitu Yesus yang adalah Raja yang memiliki kuasa adalah ALLAH yang BERKUASA dan memerintah dalam Kerajaan-NYA.
4. Hubungan antara Tuhan Yesus sebagai Hamba dengan Injil Markus 10: 44-45
“….dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Berdasarkan ayat di atas, terlihat bahwa hubungannya terletak pada pekerjaan seorang Hamba yang melayani. Justru pekerjaan itu yang dilakukan dan digenapi dalam diri Yesus.
5. Hubungan antara Tuhan Yesus sebagai Anak Manusia dengan Injil Lukas 19: 10
“… Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Dalam ayat di atas, Anak Manusia adalah sebutan bagi Yesus dan sekaligus yang menadasari teologi dalam kitab ini. Sehingga hubungannya terletak pada sebutannya dan pekerjaan-Nya menyelamatkan manusia.
6. Alasan Clementus menggunakan Dasar Teologi PAK yaitu: Bahwa KEMUTLAKAN YESUS KRISTUS SEBAGAI PAEDAGOGIS atau SANG PENDIDIK adalah :
Pada zaman itu lebih khusus lagi Gereja Purba diperhadapkan pada tantangan agamawi pula, misalnya ajaran gnostik, mitraisme dan neo-Platonisme. Sehingga dengan itu, gereja perlu memikirkan hubungannya dengan Negara. Titik-titik pertentangan yang nampak segera dikaitkan dengan masalah dimana letaknya kesetiaan mutlak seorang Kristen. Dalam proses menjawab pertanyaan tersebut, sejumlah nyawa orang Kristen dikorbankan. Yang lainnya berdebat dengan para pendukung gereja, dalam arti memberikan penjelasan mengapa kaum Kristen tidak mungkin mengambil bagian dalam upacara Negara yang bersifat agamawi. Namun mereka ingin menjadi warga Negara yang setia dan bertanggung jawab. Justru dalam lingkungan luas itulah dipelopori pikiran dan praktek pendidikan agama
Kristen. Pada dasarnya, usaha itu berakar dalam pergumulan teologis. Meskipun seluk-beluknya harus dipelajari dalam bidang dogmatika dan sejarah. Gereja umum, namun sebagian dari pergumulan tersebut perlu diangkat disini agar seluruh pergumulan teologi gereja pada abad-abad pertama itu jangan dipisahkan dari pelayanannya dari bidang pendidikan agama Kristen. Pergumulan teologis merupakan bagian dari pendidikan agama Kristen. Tetapi pendidikan agama Kristen yang tidak melibatkan warga jemaat dalam pergumulan teologisnya bukanlah pendidikan agama Kristen yang sebenarnya. Disebutkan pula bagaimana gereja berusaha menjelaskan serta mengajarkan tentang jati diri Yesus dari Nazaret. Tetapi usaha ini bukanlah jalan satu arah saja. Melalui semua pengajaran itu para warga jemaat terdorong untuk menggali kembali sumber-sumber iman mereka. Tentang wadah pokok yang dikembangkan Gereja Purba, paling tidak tiga macam yang menonjol, jemaat yang beribadah, katekumenat bagi para calon warga gereja, dan sekolah katekisasi, semacam perguruan tinggi.
Kristen. Pada dasarnya, usaha itu berakar dalam pergumulan teologis. Meskipun seluk-beluknya harus dipelajari dalam bidang dogmatika dan sejarah. Gereja umum, namun sebagian dari pergumulan tersebut perlu diangkat disini agar seluruh pergumulan teologi gereja pada abad-abad pertama itu jangan dipisahkan dari pelayanannya dari bidang pendidikan agama Kristen. Pergumulan teologis merupakan bagian dari pendidikan agama Kristen. Tetapi pendidikan agama Kristen yang tidak melibatkan warga jemaat dalam pergumulan teologisnya bukanlah pendidikan agama Kristen yang sebenarnya. Disebutkan pula bagaimana gereja berusaha menjelaskan serta mengajarkan tentang jati diri Yesus dari Nazaret. Tetapi usaha ini bukanlah jalan satu arah saja. Melalui semua pengajaran itu para warga jemaat terdorong untuk menggali kembali sumber-sumber iman mereka. Tentang wadah pokok yang dikembangkan Gereja Purba, paling tidak tiga macam yang menonjol, jemaat yang beribadah, katekumenat bagi para calon warga gereja, dan sekolah katekisasi, semacam perguruan tinggi.
7. Ajaran Tentang Manusia dari Amos Comenius (Komisky) adalah:
a. Manusia adalah Makhluk Rasional : Tuhan member tugas khusus kepada manusai untuk menamai segala sesuatu (Kej 1: 19). Ini berarti manusia memiliki emampuan untuk mengetahui segala sesuatu
b. Manusia adalah TUAN atas segala makhluk lain, dan oleh karena itu ia wajib memanfaatkan segalanya sesuai dengan Panggilan Ilahi yang berkaitan dengan setiap jenis ciptaan
c. Manusia wajib mencerminkan semua sifat-sifat asli dari Gambar Allah di dalam dirinya.
Kemahatahuan adalah gambar Asli dari Allah, yang dicerminkan dalam diri manusia. Oleh karena itu manusia dikaruniai oleh Tuhan kemampuan untuk: Mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu.
Manusia yang segambar dengan Allah punya kebutuhan, diantaranya:
1) Kehidupan
2) Tubuh yang berharga
3) Mengetahui dunia sekitarnya
4) Pemahaman Panca Indra (Akal Pikiran), perasaan dan Iman
5) Pemahaman Secara Mendalam
6) Kehidupan yang merdeka
7) Keaktifan memanfaatkan tenaga dan Bakat
8) Kebutuhan untuk memiliki harta yang cukup
9) Kebutuhan keamanan dan ketentraman
10) Membutuhkan penghargaan dan kehormatan
11) Kebutugan menyampaikan gagasan (pendapat)
12) Kebutuhan hidup bermoral
13) Kebutuhan kebahagiaan lahir batin
maaf pak,,,
BalasHapussaya mau bertanya tentang dasar-dasar teologia,,,
dasar-dasar teologia penddidikan agama yahudi yang diwariskan pendidikan agama kristen tu apa pak??
mhon share jwabanny y pak???
Baca Ulangan Pasal 6: 4-9
BalasHapus