Langsung ke konten utama

TEOLOGI BAPTISAN ROH KUDUS (BAPTISAN DENGAN ROH KUDUS) MENURUT IMAN KRISTEN


I. Pandangan Kharismatik:
1) Orang Kharismatik pada umumnya berpendapat bahwa orang kristen yang sungguh-sungguh (sudah selamat, sudah menjadi anak Allah) bisa saja belum mempunyai Roh Kudus. Jadi ada 'gap' (= selang waktu) anta-ra saat seseorang itu percaya kepada Kristus dan saat orang itu mene-rima Roh Kudus / baptisan Roh Kudus. Dengan demikian baptisan Roh Kudus dianggap sebagai 'second work of grace' (= pekerjaan kasih karunia yang kedua).
Bahwa ini memang merupakan ajaran Kharismatik, terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:
  • "Kita harus membantu calon penerima Roh Kudus untuk menyadari bahwa Tuhan telah memberikan Roh KudusNya dan selanjutnya terserah kepadanya (calon yang bersangkutan) untuk menerima Roh Kudus itu sekarang! Jelaskanlah kepada calon itu bahwa ia tidak perlu mengemis-ngemis kepada Tuhan. Kita adalah anak-anak Tuhan, ....
Berikanlah petunjuk kepada calon penerima Roh Kudus itu bahwa sekarang juga ia sudah diselamatkan, sehingga iapun sudah siap untuk dapat menerima Roh Kudus. ...
Akan tetapi apabila seseorang itu telah diselamatkan, maka keadaannya memang sudah 'beres' dan sudah siap untuk dapat menerima Roh Kudus" (Kenneth Hagin, 'Tujuh Langkah Untuk Menerima Roh Kudus', hal 3-4).
  • "Roh Kudus itu mutlak perlu bagi setiap orang yang menyebut diri kristen. Yang menjadi pertanyaan adalah: Dapatkah semua orang kristen menerima Roh Kudus? .... Alkitab katakan bahwa semua orang yang telah diselamatkan akibat percaya Tuhan Yesus, sudah dapat menerima karunia tersebut, tidak ada perkecualian" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 25).
Perhatikan bahwa disatu pihak orang itu disebut dengan istilah 'anak Tuhan / orang kristen', 'sudah / telah diselamatkan', 'percaya Tuhan Yesus', tetapi pada saat yang sama ia tetap disebut sebagai 'calon penerima Roh Kudus' atau 'sudah dapat menerima karunia tersebut', yang menunjukkan bahwa ia belum mempunyai Roh Kudus.
2) Orang Kharismatik pada umumnya juga mengharuskan setiap orang kris-ten untuk berusaha mengalami baptisan Roh Kudus. Jadi, setiap orang kristen harus mencari Baptisan Roh Kudus ini. Tiap orang kristen harus mengalami 'pentakosta'nya masing-masing / sendiri-sendiri.
3) Orang Kharismatik pada umumnya menyamakan / mencampuradukkan 'Baptisan Roh Kudus' dengan 'kepenuhan Roh Kudus'.
Perhatikan kutipan di bawah ini:
"Istilah 'penuh dengan Roh Kudus' maupun 'dibaptis dengan Roh Kudus', sesungguhnya yang dimaksud adalah 'dipenuhi dengan Roh Kudus'" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 24).
4) Orang Kharismatik pada umumnya juga berpendapat bahwa baptisan Roh Kudus itu ditandai dengan bahasa Roh / lidah.
Ini terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:
  • "Jelaskanlah kepada calon penerima Roh Kudus , bahwa dialah yang harus berbicara. Roh Kudus akan bekerja melalui per-antaraan organ suaranya (bibir dan lidahnya), dan calon penerima itu harus mengeluarkan suara dan berbicara untuk mengucapkan kata-kata. ...
Memang sudah dapat diharapkan bahwa apabila calon penerima Roh Kudus itu menerima Roh Kudus, maka iapun akan berbicara dalam bahasa roh sesuai dengan Roh yang memberikan pengucapannya kepadanya" (Kenneth Hagin, 'Tujuh Langkah Untuk Menerima Roh Kudus', hal 5-6).
  • "Saat menerima Roh Kudus, dengan iman kita harus memulai berbicara Berbahasa Roh. The Holy Spirit gives utterance, but man does the speaking. ...
Dari semua keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua orang yang dibaptis Roh Kudus mempunyai Bukti atau Tanda awal yaitu berkata-kata dalam bahasa roh. Tidak ada bukti awal lain yang ditulis dalam Perjanjian Baru setelah Pentakosta selain berkata-kata dalam bahasa roh" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 25,30,31).
5) Orang Kharismatik pada umumnya berpendapat bahwa dalam baptisan Roh Kudus ini yang membaptis adalah Roh Kudus sendiri. Istilah dalam bahasa Inggrisnya 'Baptism of the Holy Spirit' (= baptisan dari Roh Kudus) menunjukkan Roh Kudus sebagai oknum yang membaptis.
6) Tentang cara menerima baptisan Roh Kudus ini tidak ada keseragaman pendapat di kalangan orang Kharismatik.
  • ada yang berkata bahwa orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus itu harus menyucikan diri.
  • ada yang berpendapat bahwa orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus tidak perlu menyucikan diri.
  • ada yang berkata bahwa orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus itu harus berdoa untuk minta baptisan Roh Kudus.
  • ada yang berkata bahwa orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus tidak perlu berdoa untuk meminta hal itu.
  • ada yang berkata bahwa orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus harus berpuasa.
  • ada yang mengatakan bahwa supaya seseorang bisa menerima baptisan Roh Kudus maka dibutuhkan penumpangan tangan seorang hamba Tuhan.
Ini terlihat dari kutipan di bawah ini:
"Dengan cara penumpangan tangan seorang hamba Tuhan, seorang kristen dapat menerima karunia Roh Kudus" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 25).
  • ada yang berkata bahwa orang yang mau menerima baptisan Roh Kudus harus berbicara dalam bahasa Roh dengan iman, maka ia akan menerima baptisan Roh Kudus.
Ini terlihat dari kutipan di bawah ini:
"Katakanlah kepadanya supaya ia membuka mulutnya dengan lebar dan bebas, serta mengambil napas sedalam-dalamnya dan menyatakan kepada Tuhan di dalam jiwa nuraninya, 'Saya menerima Roh Kudus sekarang ini juga oleh karena saya percaya sepenuhnya'. Desaklah dia untuk tidak usah meng-ucapkan sepatah kata pun bahasa yang dipakainya sehari-hari. Sebab orang tidak mungkin bisa berbicara dalam dua macam bahasa secara serentak ...
Apabila anda melihat Roh Tuhan mulai menggerakkan bibirnya, katakanlah kepadanya dengan gamblang untuk berucap apa saja yang paling mudah baginya. Apabila orang itu telah mengangkat suaranya melalui imannya dan percaya sepe-nuhnya kepda Allah, dan apabila dia sendiri dapat mendengar gema ucapan kata-katanya itu dalam bahasa yang jelas, maka anda dapat mengetahui bahwa orang itu telah menerima Roh Kudus. ...
Anda tidak mungkin minum air dengan keadaan mulut tertutup, maka demikian pula Anda tidak mungkin menerima Roh Kudus dengan keadaan mulut Anda tertutup. Berbicara dalam bahasa roh sebenarnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara Anda dengan Roh Kudus" ('Tujuh Langkah Untuk Menerima Roh Kudus', hal 8,9).
II. Pandangan Protestan Reformed:
1) Tidak ada 'gap' antara saat percaya dan saat menerima Roh Kudus / menerima baptisan Roh Kudus! Kita menerima baptisan Roh Kudus / menerima Roh Kudus pada saat kita dibaptis dan percaya kepada Kristus!
Catatan: Menerima baptisan Roh Kudus artinya sama dengan menerima karunia pemberian Allah yakni Roh Kudus (bdk. Kis 1:5,8, Kis 2:1-4, Kis 11:15-16).
Dasar Kitab Suci:
a) Perhatikan / baca ayat-ayat ini:
  • Ef 1:13b berbunyi:
"... di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dime-teraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu".
Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa pemeteraian / pemberian Roh Kudus itu terjadi pada saat kita percaya!
  • Gal 3:2,5,14.
  • Gal 4:6.
  • 1Yoh 4:13.
b) Rm 8:9b mengatakan:
"...jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus".
Sedangkan orang yang percaya kepada Kristus menjadi anak Allah (Yoh 1:12). Jadi, jelas bahwa orang yang percaya kepada Kristus itu adalah milik Allah / Kristus! Jadi, jelas ia pasti punya Roh Kudus!
c) Penggunaan istilah 'Baptisan Roh Kudus' (Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 Yoh 1:33 Kis 1:5 Kis 11:16 1Kor 12:13) menunjukkan bahwa hal itu pasti terjadi pada saat pertama seseorang menjadi orang kristen! Mengapa? Karena baptisan air merupakan tanda, sedangkan baptisan Roh Kudus merupakan realitanya. Jadi, kalau baptisan air merupakan tanda pertama yang diberikan pada waktu seseorang menjadi orang kristen, maka baptisan Roh Kudus haruslah merupakan realita pertama yang dialami seseorang pada waktu ia menjadi orang kristen / percaya Yesus!
  • Dalam Kis 10:47 Kornelius menerima realitanya (yaitu baptisan Roh Kudus) dan karena itu Petrus menganggap ia tidak boleh menahan tandanya (yaitu baptisan air).
  • Dalam Kis 19:2-3 waktu Paulus mendengar bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang Roh Kudus (realita), maka Paulus lalu menanyakan tentang baptisan air (tanda). Baptisan Yohanes adalah baptisan orang yang telah bertobat dan belum menghasilkan anugerah. Baptisan Yohanes belum memiliki jaminan keselamatan (tidak menyelamatkan). Baptisan Yohanes adalah baptisan persiapan menerima anugerah. Sehingga Rasul Paulus membaptis murid-murid Yohanes ulang di dalam nama Tuhan Yesus (Bapa, Anak(Tuhan Yesus), dan Roh Kudus). Sehingga baptisan ini sah, valid, sempurna dan memiliki jaminan pengampunan dosa. Inilah satu-satunya mengapa terjadi baptisan ulang di Alkitab. Gereja Kristen yang sudah membaptis di dalam nama Tritunggal Yang Suci (Mat 28:19), tidak perlu dibaptis ulang lagi. Sudah sempurna, dan sudah menerima kelimpahan Roh Kudus.! (Bdk Kis 2:38-39)
Jadi, dari 2 bagian ini jelas bahwa baik Petrus maupun Paulus sangat menghubungkan baptisan Roh Kudus dan baptisan air yang merupa-kan hal-hal yang pertama yang harus diterima oleh seseorang waktu ia pertama-tama menjadi orang kristen. Tuhan Yesus sendiri berkata demikian : “ Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi yang tidak percaya akan dihukum”.(Mar 16:16). Dalam ayat ini jelas sekali bahwa syarat untuk memperoleh keselamatan adalah dua, yakni : percaya dan dibaptis. Jadi tidak cukup hanya percaya, berbuat baik, beragama dengan tekun tanpa dibaptis. Harus dibaptis!. Konsekuensinya, jika seseorang yang belum dibaptis, mati atau meninggal dunia baik pada masa anak-anak, pemuda atau remaja dan orangtua, maka ia tidak mendapat keselamatan. Demikian juga Tuhan Yesus berkata : “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk kedalam kerajaan Allah” ( Yoh 3:5). Dalam ayat ini Tuhan Yesus jelas sekali menegaskan bahwa syarat satu-satunya untuk menerima karunia pemberian Allah yaitu Roh Kudus adalah “baptisan air” !
d) 1Kor 12:13 berbunyi:
"Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh".
  • Ini salah terjemahan! Kata bahasa Yunaninya adalah EN yang artinya : with (=dengan)
Sekarang mari kita memperhatikan kata-kata yang saya garisbawahi dalam 1Kor 12:13 itu:
  • 'kita semua'.
Kata 'semua' jelas menunjukkan bahwa Paulus tidak berpendapat bahwa ada orang kristen yang sudah mempunyai Roh Kudus dan ada oarng kristen yang belum mempunyai Roh Kudus. Semua orang kristen pasti sudah mempunyai Roh Kudus! (yaitu mereka yang dibaptis di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Mat 28:19)
  • 'telah dibaptis'.
Ini menunjuk kepada masa lampau. Jadi, bagi semua orang kristen (yang sejati) penerimaan Roh Kudus itu sudah terjadi!
  • 'menjadi'.
Ini salah terjemahan! Kata bahasa Yunaninya adalah EIS yang artinya into (= ke dalam).
NIV: 'For we were all baptized by one Spirit into one body' (= Karena kita semua telah dibaptis oleh satu Roh ke dalam satu tubuh).
Jadi, baptisan Roh Kudus memasukkan kita ke dalam satu tubuh (yaitu tubuh Kristus), dan karena itu jelaslah bahwa 'baptisan Roh Kudus' dan 'masuknya kita ke dalam tubuh Kristus' terjadi pada saat yang sama, yaitu pada saat kita percaya!
Satu hal penting yang harus diperhatikan tentang 1Kor 12:13 ini adalah: ayat ini terletak dalam konteks di mana Paulus menekankan kesatuan orang kristen. Bahwa kontex ini memang menekankan kesatuan orang kristen terlihat dari:
  • 1Kor 12:4-6 - 'satu'.
  • 1Kor 12:8,9 - 'Roh yang sama'.
  • 1Kor 12:11 - 'Roh yang satu dan yang sama'.
  • 1Kor 12:12 - 'tubuh itu satu'.
Dan ayat 13 adalah klimax dari kontex yang menekankan kesatuan orang kristen ini! Jadi, baptisan Roh Kudus yang disebut oleh Paulus dalam ay 13 itu dimaksudkan untuk menunjukkan kesatuan orang kristen! Kesatuan ini terlihat karena semua orang kristen telah mengalami baptisan Roh Kudus!
Tetapi dalam ajaran Kharismatik, maka doktrin tentang baptisan Roh Kudus itu justru menjadi sesuatu yang memecah gereja menjadi 2 bagian / golongan, yaitu 'orang yang sudah menerima' dan 'orang yang belum menerima' baptisan Roh Kudus! Ini jelas tidak sesuai dengan maksud Paulus dalam menuliskan 1Kor 12:13!
e) Sekarang, saya akan membahas 3 peristiwa dalam Kitab Suci dimana kelihatannya ada 'gap' (= selang waktu) antara saat seseorang percaya kepada Yesus dan saat orang itu menerima baptisan Roh Kudus.
  • Peristiwa pertama ialah dalam Kis 1-2.
Murid-murid Tuhan Yesus jelas sudah percaya, tetapi belum me-nerima Roh Kudus dan baru menerimaNya dalam Kis 2:4. Di sini memang ada 'gap'! Tetapi ini terjadi sebelum hari Pentakosta (hari turunnya / pencurahan Roh Kudus)! Mereka sudah percaya tetapi belum menerima Roh Kudus, karena Roh Kudus memang belum dicurahkan! (bdk. Yoh 7:39 16:7). Ini tentu berbeda dengan jaman sekarang dimana hari Pentakosta sudah terjadi, Roh Kudus sudah dicurahkan, Roh Kudus sudah menciptakan gereja-Nya dan Alkitab sudah selesai ditulis.
  • Peristiwa kedua ialah dalam Kis 8:14-17.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Ini adalah bagian yang bersifat descriptive (= menggambarkan) dan karena itu tidak bisa dijadikan norma / rumus. Dalam bagian-bagian lain tidak ada 'gap'!
  • Ini adalah bagian yang istimewa / lain daripada yang lain. Keistimewaannya terlihat dari datangnya rasul-rasul kepada orang-orang Samaria itu. Tidak ada peristiwa lain dimana seseorang itu percaya dan lalu perlu didatangi oleh rasul. Lalu apa istimewanya Kis 8:14-17 ini sehingga rasul-rasul perlu dida-tangkan? Bagian ini istimewa karena:
    • Yang diinjili saat itu adalah orang Samaria (Kis 8:5,14).
    • Orang Samaria sangat bermusuhan dengan orang Yahudi (Yoh 4:9).
    • Kalau orang Samaria masuk ke dalam gereja begitu saja, maka bisa dipastikan hal itu akan memecah gereja menjadi golongan Yahudi dan golongan Samaria.
Untuk mencegah terjadinya perpecahan itu, maka Allah menahan Roh KudusNya (tidak memberikan Roh KudusNya waktu orang-orang itu percaya). Lalu Allah mengutus rasul-rasul Yahudi untuk datang ke sana dan mendoakan / menum-pangi tangan, dan orang-orang Samaria itu menerima Roh Ku-dus. Dengan demikian orang Samaria itu akan tunduk kepada otoritas dari rasul-rasul Yahudi itu, dan orang-orang Yahudi, yang tahu bahwa orang Samaria menerima Roh Kudus melalui doa / penumpangan tangan rasul-rasul Yahudi, akan menerima orang-orang Samaria itu ke dalam gereja.
  • Peristiwa ( Dalam Kis 8:5,14) ini takkan terulang lagi. Dasarnya? Karena dalam Kitab Suci, memang tidak pernah terulang lagi. Jadi, Samaria dianggap sebagai wakil dari semua bangsa-bangsa lain.
  • Peristiwa ketiga ialah dalam Kis 19:1-7.
Perhatikan hal-hal ini:
  • Orang-orang itu tidak pernah mendengar tentang Roh Kudus (ay 2).
  • Mereka dibaptis dengan baptisan Yohanes (ay 3).
Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang itu belum betul-betul kristen. Rupa-rupanya mereka 'bertobat' karena penginjilan yang tidak sempurna dari Apolos (bdk. Kis 18:24-26 yang menunjukkan adanya kekurangan dalam pengertian Apolos, yang lalu diperbaiki oleh Priskila dan Akwila).Apolos hanya mengetahui baptisan Yohanes. Baptisan Yohanes adalah baptisan orang yang telah bertobat dan belum menghasilkan anugerah. Baptisan Yohanes belum sempurna dan belum memiliki jaminan keselamatan (tidak menyelamatkan). Baptisan Yohanes adalah baptisan persiapan menerima anugerah. Sehingga Rasul Paulus memberitakan Injil dan membaptis ulang murid-murid Yohanes di dalam nama Tuhan Yesus (Bapa, Anak yaitu Tuhan Yesus, dan Roh Kudus) dan ini menyebabkan mereka ber-tobat / percaya dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka lalu menerima Roh Kudus.Sehingga baptisan ini syah, valid dan sempurna dan memiliki jaminan pengampunan dosa. Gereja Kristen yang Kudus dan am yang sudah membaptis di dalam nama Tritunggal yang suci (Mat 28:19), tidak perlu dibaptis ulang lagi. Karena hanya satu baptisan untuk pengampunan dosa (Bdk. Ef 4:4-6).Jadi, tidak ada 'gap' dalam Kis 19:1-7!
2) Tiap orang kristen yang sejati pasti sudah mengalami baptisan Roh Kudus, sehingga tidak perlu lagi untuk meminta / mencari, dsb. Perlu saudara camkan bahwa Kitab Suci tidak pernah menyuruh kita meminta / mencari Baptisan Roh Kudus. Kitab Suci hanya menyuruh kita percaya kepada Kristus (Misalnya Yoh 3:16 Kis 16:31), karena dengan percaya kepada Kristus kita pasti menerima baptisan Roh Kudus.
3) Baptisan Roh Kudus tidak sama dengan kepenuhan Roh Kudus!
Baptisan Roh Kudus adalah penerimaan Roh Kudus. Ini hanya terjadi sekali saja, karena sekali Roh Kudus itu masuk, Ia tidak akan keluar selama-lamanya.
Dalam Yoh 14:16 Yesus berkata:
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya".
Tetapi kepenuhan Roh Kudus bisa terjadi berulang-ulang. Ini terlihat dari:
  • Kata bahasa Yunani PLEROUSTHE dalam Ef 5:18 ada dalam bentuk present imperativepresent). Berbeda dengan aorist imperative (= kata perintah bentuk lampau) yang hanya perlu ditaati sekali saja, maka present imperative ini harus ditaati terus-menerus. (= kata perintah bentuk
  • Petrus mengalami kepenuhan Roh Kudus berulang-ulang (Kis 2:4 Kis 4:8 Kis 4:31).
Catatan:
Memang dalam Kis 2:4 orang-orang yang menerima baptisan Roh Kudus itu langsung dipenuhi dengan Roh Kudus. Tetapi tidak selalu terjadi se-perti itu.
4) Memang ada peristiwa-peristiwa dimana baptisan Roh Kudus disertai dengan bahasa Roh / lidah (Kis 2:4 Kis 10:44-46 Kis 19:6 dan mungkin juga Kis 8:17,18).
Tetapi, ada juga peristiwa-peristiwa dimana baptisan Roh Kudus tidak disertai bahasa Roh / lidah.
Contoh: Kis 2:41 Kis 8:36-38 Kis 16:14-15 Kis 16:31-33.
Orang-orang dalam peristiwa-peristiwa ini pasti menerima Roh Kudus, khususnya 3000 orang dalam Kis 2:41, karena itulah yang dijanjikan oleh Petrus, yang dalam Kis 2:38 berkata:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus".
Tetapi tidak satupun di antara orang-orang itu yang berbicara dalam bahasa roh!
Bahkan orang yang dipenuhi Roh Kuduspun tidak mesti berbahasa roh. Contoh: Stefanus (Kis 6:8-8:1a). Dalam Kis 7:55 dikatakan bahwa ia penuh dengan Roh Kudus, tetapi tidak pernah dikatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa roh!
5) Dalam baptisan Roh Kudus itu, yang menjadi pembaptis bukanlah Roh Kudus, tetapi Yesus sendiri!
Dasar Kitab Sucinya:
a) Mat 3:11, Mark 1:8 , Luk 3:16, Kis 1:5 dan Yoh 1:33 dengan jelas menunjukkan bahwa Yesuslah yang akan membaptis dengan Roh Kudus!.
Marilah kita baca, renungkan, uraikan ayat-ayat Firman Tuhan di bawah ini :
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (Mat 3:11)
1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." (Mark 1:8)
3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (Luk 3:16)
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." (Kis 1:5)
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Yoh 1: 33-34)
b) Dalam terjadinya suatu peristiwa baptisan, maka harus ada:
  • pembaptis.
  • yang dibaptis.
  • elemen / zat untuk membaptis.
Yang membaptis, Yang dibaptis, Elemen / zat
1. Yohanes membaptis orang Yahudi dengan air (Baptisan Yohanes)
2. Pendeta membaptis Orang kristen dengan air (Baptisan Kristen)
3. Tuhan Yesus membaptis Orang kristen dengan Roh Kudus (Baptisan Roh Kudus.
Sekarang, kalau dalam no 3 itu Roh Kudus adalah yang membaptis, lalu apa elemen untuk membaptisnya?
c) 1Kor 12:13 (KJV, RSV, NIV, NASB): 'by one Spirit' (= oleh satu Roh). Ini seolah-olah menunjukkan bahwa dalam peristiwa baptisan Roh Kudus, yang membaptis adalah Roh Kudus.
Tetapi kata Yunani yang dipakai disini adalah EN yang bisa berarti in, into, with, by (= dalam, ke dalam, dengan, oleh).
Adalah sesuatu yang aneh bahwa dalam 1Kor 12:13 ini dipilih terjemahan by (= oleh). Mengapa? Karena dalam Kitab Suci hanya ada 7 ayat yang menyebutkan baptisan Roh Kudus, yaitu Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 Yoh 1:33 Kis 1:5 Kis 11:16 1Kor 12:13. Dalam Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 Yoh 1:33 Kis 1:5 Kis 11:16 kata Yunani yang sama (EN) oleh KJV, RSV, NIV, NASB diterjemahkan dengan with (= dengan), kecuali dalam Yoh 1:33, NASB menterjemahkan in (= da-lam). ASV lebih konsisten karena menterjemahkan semua dengan in (= dalam).
KJV RSV NIV NASB ASV
Mat 3:11 with with with with in
Mark 1:8 with with with with in
Luk 3:16 with with with with in
Yoh 1:33 with with with in in
Kis 1:5 with with with with in
Kis 11:16 with with with with in
1Kor 12:13 by by by by in
John Stott mengatakan bahwa dalam 1Kor 12:13 itupun kata Yunani EN itu seharusnya diterjemahkan with (= dengan). Jadi, Roh Kudus adalah elemen pembaptisan dan bukan si pembaptis! Jadi seharusnya terjemahan 1 Kor 12:13 (dalam bahasa Indonesia) adalah sebagai berikut :
“ Sebab dengan satu Roh kita semua baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis ke dalam satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”( 1 Kor 12:13 ).
IV. Kesimpulan:
  1. Istilah 'baptism of the Holy Spirit' (= baptisan dari Roh Kudus) adalah istilah yang salah karena menunjukkan Roh Kudus sebagai si pem-baptis. Istilah yang benar adalah 'Baptism with the Holy Spirit' (= bap-tisan dengan Roh Kudus).
  2. Cara menerima Baptisan Roh Kudus adalah dengan cara bertobat dan dibaptis melalui iman kepada Kristus (Kis 2:38).Di atas sudah saya katakan bahwa Kitab Suci tidak pernah menyuruh kita untuk mencari Baptisan Roh Kudus. Kitab Suci hanya menyuruh kita untuk percaya kepada Tuhan Yesus, karena dengan percaya kepada Tuhan Yesus otomatis kita menerima Roh Kudus.
  3. “En Pneumati baptisthesesthe Hagio." Artinya : “dibaptis dengan Roh Kudus”(Baptisan dengan Roh Kudus). Yang membaptis dengan Roh Kudus adalah Tuhan Yesus dan media pembaptisnya adalah Roh Kudus. Jadi Baptisan dengan Roh Kudus (Baptisan Roh Kudus) artinya : “ Allah menganugerahkan Roh Kudus kepada orang percaya sehingga keselamatan itu menjadi milik kita dan dekat dengan kita”.
  4. Setiap orang Kristen yang sudah dibaptis dengan air di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus sudah dibaptis dengan Roh Kudus yang artinya sudah menerima kelimpahan Roh Kudus ( Mat 28 : 19, Kis 2: 38-39)
Dipostkan dari :http://sahabat-gembala.blogspot.com/2009/01/teologi-baptisan-roh-kudus-baptisan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSEMBAHAN DI HKBP: PERPULUHAN ATAU PERSERATUSAN?

Perbedaan-perbedaan sebutan dan pelaksanaan penyerahan persembahan dalam kekristenan barangkali masih relevan untuk dikaji dan diuji. Kita sering mendengar sebutan persembahan minggu, persembahan bulanan, persembahan perpuluhan, persembahan syukur dan sebagainya, yang dapat saja memunculkan pertanyaan, “berapa macam bentuk persembahan dan berapa seharusnya jumlah persembahan?” Sebenarnya, Alkitab tidak menempatkan persembahan sebagai sesuatu yang terpenting. Hal ini dapat kita mengerti, karena Tuhan tidak kekurangan apapun termasuk uang. Segala sesuatu adalah milikNya. Pada hakikatnya, pemberian persembahan merupakan bukti penyerahan diri kita kepada Tuhan, bukan bersandar pada milik kita. Itu adalah juga bagian dari kerelaan kita melayani dengan apa yang kita miliki untuk kebaikan sesama. Sehubungan dengan itu, kita dapat melihat beberapa hal menyangkut persembahan perpuluhan di dalam Alkitab, di antaranya: 1.    ...

PAK Dalam Perjanjian Lama

Menjadi sebuah hal yang menarik adalah ketika muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah Perjanjian Lama dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen (PAK)? Mungkin pertanyaan ini kita anggap sambil lalu, atau tidak terlalu penting, atau memang kita belum mengetahuinya. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Perjanjian Lama (PL) tidak terlalu penting karena PL sudah berlalu dan sudah digenapi oleh Perjanjian Baru (PB), atau PB telah menjelaskan tentang pendidikan kekristenan. Apabila kita mempelajari dengan baik, Yesus Kristus menggunakan PL dalam mengajar di pelayanan-Nya (Mat.5:21-22; 22:39)? Para murid Yesus juga menggunakan PL dalam pelayanan (pemberitaan Injil)? Ternyata PL menjadi hal penting dalam membangun konsep dan pelaksanaan PAK. Pada topik ini, saya tidak menggunakan kata “PAK dalam Perjanjian Lama”, tetapi saya lebih menggunakan kata “PL dalam PAK”. Ya, karena bukan PAK yang ada dalam Perjanjian Lama, tetapi Perjanjian Lama-lah yang ada dalam PAK. Dengan kata lain, hal yan...

SOAL PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SD YPK ELIDA MEDAN

KELAS : I Pilihan Ganda! 1. Manusia adalah ciptaan ... a. Presiden b. Tuhan c. Hewan 2. Untuk menerangi bumi, Tuhan menciptakan … a. Matahari b. Bola lampu c. Lilin 3. Pada mulanya, Allah menciptakan … a. Bulan b. Langit dan Bumi c. Matahari 4. Menyayangi tanaman dan hewan adalah ucapan syukur kita terhadap ciptaan … a. Manusia b. Hewan c. Tuhan 5. Manusia pertama yang diciptakan Tuhan adalah … a. Kain b. Adam c. Habel Isian! 1. Allah menciptakan langit dan bumi dan segala … 2. Allah menciptakan dari yang tidak ada menjadi … 3. Ikan adalah ciptaan Tuhan yang hidup di … 1. Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri, Tetapi Membutuhkan … a. Orang Lain b. Senjata c. Mesin 2. Di Sekolah Kita Harus Mempunyai Banyak … a. Teman b. Musuh c. Adik 3. Setiap Orang Yang Menderita Harus … a. Ditolong b. Dibiarkan c. Dimusuhi 4. Dalam Alkitab Daud Bersahabat Adalah Dengan … a. Samuel b. Yonatan c. Natanael 5. Ayah Yonatan A...