Langsung ke konten utama

Roh Kudus (Sebuah Ringkasan dari Tulisan Pdt. Dr. Barnabas Chung, Th.M)

BAB I
PENDAHULUAN

Sepertinya Roh Kudus tidak boleh kita abaikan dalam kehidupan umat Allah sejak awal sampai akhir hidup umat kristiani. Tuhan Yesus sudah pernah mengajar bahwa Roh Kudus adalah hadiah yang terbaik bagi anak yang paling dikasihi (Luk 11:13). Itu berarti murid-murid Yesus yang telah diajari dan dilatih oleh Yesus tidak boleh melayani dunia sebelum menerima kuasa Roh Kudus.
Allah telah menjanjikan Roh Kudus kepada umat yang Ia kasihi dengan menyerahkan anak-Nya yang tunggal kepada kita, sebagai hadiah yang terbaik dari Allah sendiri (Yoel 2:28). Allah tetap sama, tidak ada perubahan, tetapi apabila kita memperbandingkan kehidupan tokoh-tokoh Alkitab dengan kehidupan kita ada banyak perselisihan dan perbedaan.
Sebagai seorang Kristen, semua orang percaya pada Roh Kudus. Tidak ada satupun yang tidak percaya pada Roh Kudus. Tetapi dalam kehidupan gereja seringkali kita merasa tidak ada Roh Kudus. Walaupun kita sering mendengar khotbah tentang Allah dan Anak, jarang sekali kita mendengar tentang Roh Kudus. Seorang teolog berkata bahwa ketika gereja mengabaikan Roh Kudus, gereja itu mulai merosot. Pertumbuhan yang benar adalah pertumbuhan peran Roh Kudus.
Akan tetapi keadaan gereja zaman sekarang sangat meremehkan terhadap teologia Roh Kudus, sehingga tidak menghargai Roh, tidak mengajar tentang Roh, tidak mementingka peran Roh dan tidak memakai karunia Roh. Oleh karena itu gerejapun tidak berkuasa. Mengapa hal ini terjadi dalam gereja kita? Tentu ada beberapa alasan bagi kita. Pertama, pengaruh rasionalisme. Kedua, adalah salah teologia (dengan penekanan bahwa hari Pentakosta hanya terjadi sekali dalam sejarah gereja dan sekarang tidak adal lagi). Ketiga, karena ketakutan resiko kesalahgunaan karunia Roh Kudus. Dan Keempat, tidak ada kesempatan belajar teologia Roh Kudus baik di Sekolah Tinggi Teologia maupun dari gereja kita.
BAB II
Peran Roh Kudus dalam PL

Di dalam PL Roh Allah dinyatakan kira-kira 90 kali dan ketika menyatakan kata ini selalu menunjukkan Allah yang bekerja untuk mengubah sesuatu. Beberapa peran Roh Kudus dalam Perjanjian Lama antara Lain:
1. Bezaleel dan Aholiab (Kel 31 : 2-4)
Untuk membangun kemah suci Allah memenuhi Bezaleel dan Aholiab dengan Roh, sehingga mereka bias mengerjakan tugasnya. Sama seperti itu ketika kita dipanggil oleh Tuhan untuk mengerjakan Tugas Tuhan kita juga harus memerlukan kepenuhan Roh.
2. Yosua
Kalau membandingkan tugas Musa dan tugas Yosua lebih sulit dari pada Musa. Karena menaklukkan bangsa-bangsa di tanah Kanaan. Namun bagaimana Yosua mampu menjadi pemimpin yang mampu melaksanakan tugas yang hebat ini? Karena Yosua dipenuhi oleh Roh (Ulangan 34 : 9).
3. Hakim-hakim
Otniel (Hak 3:10), Yefta (Hak 11:29) dan Simson (Hak 14:6) adalah Hakim-hakim yang dipakai oleh Allah dan dihinggapi oleh Roh Allah, sehingga mereka mengarjakan tugas yang diberikan oleh Allah walaupun sebenarnya mereka tidak mampu mengerjakan hal itu.
4. Kitab Samuel
Raja Saul dan Daud cirri khas kesamaannya adalah mereka dikuasai oleh Roh Allah maka mereka bisa melaksanakan tugasnya dan ketika Roh Allah meninggalkan mereka, mareka tidak bisa melanjutkan tugasanya, melainkan Roh jahat menguasai dia (1 Sam 10 : 6; 11 :6-7). Sedangkan Daud adalah orang yang sungguh diurapi oleh Allah dan dipakai secara luar biasa (1 Sam 16 : 13, 30 : 7-8; 2 Sam 2 :1; Mzm 51: 11; 16: 13)


BAB III
Peran Roh Kudus dalam PB
1. Roh Kudus dan Yesus
Zakaria bernubuat kedatangan Mesias dengan kepenuhan Roh dan anaknya Yohanes akan menjadi nabi yang menyiapkan jalan Tuhan (Luk 1: 67-69, 76). Simeon melihat bayi Yesus karena ia dipenuhi oleh Roh. Ketika Yesus dibaptis di sungai Yordan, Roh Kudus turun ke atas-Nya. Dan sejak itu Yesus dipenuhi oleh Roh (Luk 4:1).
Sesudah itu Yesus melayani dunia dengan kuasa Roh (Luk 4:14). Ketika Yesus melayani dunia Ia menggunakan dua metode, yaitu metode berkhotbah dan memakai kuasa Roh. Dua hal ini digunakan Yesus secara bergantian.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa Roh kehidupan Yesus tidak ada, tanpa Roh Kudus Yesus, Anak Allah tidak dapat berbuat apa-apa. Ia mengajar dan menyatakan Kuasa Roh Ketika melayani dunia dan dua hal ini dilakukan-nya dengan murid-Nya.
2. Murid Yesus
Murid Yesus mengikuti pola pelayanan Yesus, yaitu mengajar dan menyatakan kuasa Roh, dan yang memberi baptisan Roh (Mat 3: 11), Mark 1: 8; Luk 3 : 16, Yoh 1 :33). Hal ini pertama kali terjadi pada hari Pentakosta (Kis 1: 8; 2: 1-4; 8: 15-19; 19: 1-6) dimana jemaat mengalami baptisan Roh, oleh karena itu semua jemaat melayani dengan karunia Roh.
Sesudah Petrus dibaptis dengan Roh pada hari Pentakosta, ia mulai berkhotbah (Kis 2 : 14-42), kemudian itu ia langsung menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir (Kis 3: 1-10) dan mengajar (Kis 3 : 11-4:22) dan menyataka kuasa Roh (5 : 1-11).
Sedangkan Paulus juga mengikuti pola dan cara yang sama dengan pelayanan Yesus. Paulus menginjili gubernur Sergius Paulus dan ia mengutuk Elimas sehingga menjadi buta beberapa hari lamanya karena menghalang-halangi Paulus (Kis 3: 7-12)
3. Roh Kudus dalam Surat-surat
Dalam surat-surat kita dapat temukan bahwa melalui pertolongan Roh Kudus seseorang dapat mengakui Yesus sebagai Tuhan ( 1Kor 12: 3). Dan melalui baptisan Roh semua jemaat mendapat karunia Roh sehingg semua jemaat menjadi anggota Tubuh Kristus dan terlibat dalam pelayanan ( 1 Kor 12 : 13, Kis 2: 40 -47, 7, 8, 9). Hingga akhirnya bertumbuh dalam iman dan menjadi iman yang dewasa (Ef 3 : 16) yang akhirnya menyerupai sifat Yesus (Ef 4 :13)


BAB IV – BAB IX

Bab IV. Janji Allah tentang Roh Kudus
Perjanjian Lama mengatakan bahwa pada akhir zaman Allah akan memulihkan umat Israel dengan pencurahan roh-Nya ke atas umat-Nya, yaitu Kitab Yesaya, Yehezkiel dan Kitab Yoel.
1. Kitab Yesaya
Nabi Yesaya bernubuat pada zaman sebelum pembuangan ke Babel (Yes 44 :3). Sepertinya Yesaya bernubuat tentang penghakiman Allah dan pemulihan Allah bagi umat-Nya. Dan ketika pemulihan-Nya terhadap umat Israel, Allah akan mencurahkan Roh Kudus ke atas umat-Nya. Dan tujuan pemulihan ini adalah pemulihan hubungan dengan Allah (Yes 43 :2; 44:5) sehingga umat-Nya akan mendengar suara Allah (Yes 44 : 6-7).
2. Kitab Yehezkiel
Janji Roh Allah pertam kali dinyatakan dalam kitab ini adalah pada Yehezkiel 37 :1-10. Ketika Allah mencurahkan Roh kepada umat-Nya, maka umat Allah yang sudah mati dan keringpun akan bangkit dan menjadi tentara Allah.
3. Kitab Yoel
Dalam kitab ini, Allah akan mencurahkan Roh-Nya bagi umat-Nya pada akhir zaman, yaitu sesudah kenaikan Yesus sampai sebelum kedatangan Yesus ke dua kali.

Bab V. Siapakah Roh Kudus?
1. Roh Kudus adalah Penolong (Yoh 14:16, 26, 16: 7)
Kita harus memperhatikan bahwa Yesus pertama sekali menyebut Roh Kudus dengan nama Penolong. Dan kalimat itu disambung dengan “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai Yatim Piatu (18). Artinya Roh Kudus berperan sebagai Bapa bagi orang percaya.
2. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh 14 :17, 26; 15: 26; 16 :13; Ef 3: 3-5)
Roh Kudus adalah Roh kebenaran, oleh karena itu Ia tahu kehendak Allah sehinga ketika kita berdoa dalam Roh, kita bisa berdoa sesuai dengan kehendak Allah (Roma 8: 27).
3. Roh Kudus adalah Jaminan Allah (2 Kor 1: 22; Ef 1: 14)
Ciri khas orang yang mengalami Baptisan Roh adalah memiliki keyakinan yang kokoh dan menyatakan keberanian untuk berasaksi kepada orang lain. Oleh karena itu Roh Kudus disebut sebagai jaminan atau memateraikan orang percaya. Karena Roh Kudus memberikan keyakinan yang kokoh bagi umat Allah.
4. Roh Kudus adalah Pembimbing dan Pengantar (Ef 2: 18; Roma 8: 14, 26)
Di dalam surat Roma 8 :14 Rasul Paulus berkata bahwa: “Semua orang, yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah Anak Allah.” Hal itu berarti bahwa Roh Kudus mengantar kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan mengantarkan kita untuk merindukan Allah.
5. Roh Kudus adalah Sumber Kehidupan orang Kristen
Tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat (1 Kor 12: 3; Yoh 3: 5), Roh Kudus menolong kelemahan kita (Roma 8: 26), melimpahkan pengharapan (Roma 15: 13), menyucikan kita dari dosa (1 Kor 6: 9-11) dan memenangkan kita dari kuasa dosa.

Bab VI. Baptisan Roh
1. Defenisi Baptisan Roh
Kata Baptisan Roh pertama kali muncul dalam kitab Injil (Mat 3: 11; Mark 1: 8; Luk 3: 16; Yoh 1: 33). Kata Baptisan Roh dinyatakan dengan Baptisan Air secara pararel. Janji Baptisan Roh ini pertama kali terjadi pada hari Pentakosta dalam kitab Kisah Para rasul pasal 2, di Yerusalem, pasal 8 di Samaria, pasal 10 di rumah Kornelius dan pasal 10 di Efesus.
Ciri khas persamaan dalam peristiwa di dalam kitab ini adalah kalimat “penuh dengan Roh” dan kalimat “mereka mulai berbahasa Roh”. Gejala orang yang menerima Baptisan Roh diketahui oleh siapapun baik orang percaya maupu orang yang belum percaya kepada Tuhan. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa Baptisan Roh adalah pengalam pertama dari kuasa Roh, dan hasil Baptisan Roh adalah kepenuhan Roh Kudus yang pertama kali.
2. Teologia Baptisan Roh
Ada dua macam teori yang berkaitan dengan waktu, yang sudah selesai dan masih belum selesai.
a. Apakah Baptisan Roh masih Terjadi?
Kalau kita melihat kitab Yoel 2: 28-32, kita bisa tahu beberapa hal:
Pertama, waktu pencurahan Roh adalah akhir zaman, yaitu dari kenaikan Yesus sampai kedatangan Yesus yang kedua kali.
Kedua, objek orang yang dibaptis. Alkitab menjelaskan “ke atas semua manusia”
Ketiga, dalam sejarah gereja Allah mencurahkan Roh-Nya keapda umat Allah untuk melaksanakan Tugas Allah sampai sekarang.
b. Berkaitan dengan Lahir Baru
Sesuai dengan Alkitab kita tidak bisa menolak tentang adanya baptisan Roh. Kita menyebut hal itu lahir baru atau lahir kembali. Akan tetapi beberapa teolog berkata lahir baru adalah sama dengan baptisan Roh. Teori ini tidak benar karena beberapa alasan berikut:
Pertama, memperbandingkan dengan baptisan Air
Kedua, adalah berkaitan dengan kepenuhan Roh. Sesuai dengan perkataan Petrus di dalam Kis 11, baptisan Roh adalah pengalaman kepenuhan Roh yang pertama.
Ketiga, Alkitab sendiri tidak menyamakan hal itu (Yoh 13: 10).
3. Kepentingan Baptisan Roh
Pertama, Baptisan air berbeda dengan baptisan Roh, oleh karena itu orang yang mengalami baptisan roh diterima sebagai anggota gereja (1 Kor 12:3).
Kedua, jika kita mementingkan kepenuhan Roh kita harus mementingkan baptisan Roh Kudus. Ciri khas orang yang dibaptis dengan Roh adalah kepenuhan Roh atau dikuasai oleh Roh.
Ketiga, baptisan Roh berkaitan dengan Pelayanan Kristen (Kis 1: 8). Dan pelayanan Kristen harus mengikuti Pelayanan Tuhan Yesus.
Keempat, berkaitan dengan pengalaman Roh (I Yoh 1: 3). Pengalaman ini dapat membuat semua orang memiliki keyakinan sehingga mampu mengatasi kesulitan dan menjaga damai sejahtera Tuhan dalam keadaan apapun.
4. Gejala Baptisan Roh
Kisah 2: 2-3 menjelaskan gejala baptisan Roh yaitu kepenuhan Roh Kudus. Gejala kedatangan Roh Kudus adalah seperti angindan api, jika ada angin kita bisa merasa goyang-goyang, sejuk, segar dan jatuh. Dan jika ada api ada rasa kepanasan dan lompatan serta berteriak. Jika ada air kita merasa hanyut dan bersih. Pengalaman akan kuasa Roh Kudus adalah pengalaman kuasa Allah yang Maha Besar.
5. Cara menerima Baptisan Roh
R.A. Torrey yang disebut api kebangunan Rohani modern mengusulkan 7 (tujuh) syarat untuk mengalami Baptisan Roh Kudus:
Pertama, orang yang mau menerima baptisan Roh harus Lahir Baru (Kis 2: 1-4)
Kedua, harus membuang dosa yang ada dalam hati
Ketiga, harus mengakui secara umum bahwa sudah meninggalkan dosa dan sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan
Keempat, harus menaati secara seluruhnya
Kelima, rindukanlah baptisan Roh dengan sungguh-sungguh (Yoh 7: 37-39)
Keenam, berdoalah dengan teliti untuk mendapat baptisan Roh (Luk 11: 13)
Ketujuh, percayalah janji Tuhan (Mark 11: 24)

Bab VII. Kepenuhan Roh
Arti kepenuhan Roh adalah keadaan seseorang yang ada di bawah kuasa Roh, atau keadaan seseorang yang di bawah pemerintahan Roh Kudus.
1. Kepenuhan Pertama adalah kepenuhan yang mampu melakukan tugas dan pekerjaan Tuhan (“Filled with the Holy Spirit on..”)
2. Kepenuhan Kedua adalah kepenuhan yang di bawah pemerintahan Roh Kudus (“Full of the Holy Spirit in..”)

Bab VIII. Karunia-karunia Roh
1. Defenisi Karunia Roh
Defenisi karunia Roh adalah penyataan Roh Kudus dari seseorang sesuai dengan kehendak Roh Kudus. Kata “penyataan Roh” yang ada di dalam 1 Kor 12: 7 sama dengan “manifestation” dalam istilah Inggris, berasal dari bahasa Itali yang berarti “tangan yang menari”. Di dalam 1 Kor 12: 7; 14: 4, 12, 26 menjelaskan bahwa tujuan Karunia Roh adalah membangun seseorang atau membangun tubuh Kristus yaitu gereja.
2. Teologia yang Salah
Sebelum kita belajar tentang karunia Roh, kita harus mengetahui teologia yang salah tentang Karunia Roh, antara lain:
Pertama, karunia-karunia Roh bukan bukti dari kedewasaan iman
Kedua, karunia Roh bukan upah dari Perbuatan (1 Kor 12: 31, 14: 1)
Ketiga, karunia Roh bukan bukti kepercayaan dari Allah (Ef 4 : 7-10, Mzm 68: 18; Mat 7: 22-23)
Keempat, teologia karunuia Roh sudah selesai.
3. Siapa yang memberi Karunia Roh (1 Kor 12: 7, 11; Ef 4 :11)
Ketika kita mengakui karunia Roh sebagai penyataan Roh, kita tidak membanggakan karunia yang kita miliki dan juga tidak cemburu tentang karunia yang kita miliki. Karena sesuai dengan kehendak Roh Kudus, Roh Kudus sendiri memilih orang yang Ia percayakan menyatakan hal itu. Jika seseorang menyatakan karunia Roh, ia harus tanya kepada Roh Kudus apa yang harus ia lakukan.
4. Macam-macam Karunia Roh (1 Kor 12: 8-10)
a. Karunia Berkata-kata dalam Hikmat (memakai hikmat untuk mengatasi masalah dengan Hikmat Allah)
b. Karunia Berkata-kata dalam Pengetahuan (mengetahui sesuatu yang tidak pernah belajar atau tidak pernah tahu)
c. Karunia Membedakan Roh
d. Karunia Berbasa Roh (Karunia berbahasa yang belum pernah belajar / Kis 2: 4)
e. Karunia Menterjemahkan / Menafsirkan ( memiliki kemampuan untuk menafsirkan kehendak Roh Kudus)
f. Karunia Bernubuat (menyampaikan keilhaman Allah terhadap seseorang atau keadaan tertentu dalam bahasa manusia)
g. Karunia Iman (penyataan Iman tentang pekerjaan Allah dengan kuasa-Nya dalam keadaan yang mustahil
h. Karunia Menyembuhkan Orang Sakit ( memulihkan kehidupan seseorang sesuai dengan maksud Allah)
i. Karunia Mengadakan Mujizat ( Menyatakan kuasa Allah dari mata Manusia)
5. Tahap pernyataan Karunia Roh
a. Tahap Peranan (Role)
Ini adalah tahap awal karunia Roh. Dalam tahap ini kita memerlukan Kesetiaan (Ibr 3: 1-6). Jika kita tergerak hati dalam keadaan tertentu, itu berarti Allah telah memberi beban untuk melakukan sesuatu dalam hal ini dan Allah telah memberi kemampuan-Nya kepada kita
b. Tahap Pernyataan (Manifestation)
Tahap ini adalah tahap menyatakan karunia Roh
c. Tahap Pelayanan (Ministry)
Tahap ini adalah tahap dimana karunia Roh sering dinyatakan dengan penuh kedalaman.
d. Tahap Jabatan (Offices)
Tahap ini adalah tahap yang ditahbiskan secara resmi di dalam gereja ( 1Kor 12: 28)

Bab IX. Buah Roh
Buah Roh adalah sifat orang Kristen yang didapat dari Yesus dan dari Allah. John Stott berkata bahwa buah Roh ini bisa digolongkan dengan 3 sekawan yang berkaitan dengan Allah, yang berkaitan dengan orang lain, dan yang berkaitan dengan diri sendiri.
Buah Roh yang berkaitan dengan Allah adalah :
Kasih – Suka cita dan Damai (Buah –buah Roh ini datang dari Allah)
Buah Roh yang berkaitan dengan orang lain adalah :
Kesabaran – Kemurahan dan Kebaikan (Sifat ini diperlukan ketika berhubungan dengan orang lain)
Buah Roh yang berkaitan dengan diri sendiri :
Kesetiaan – Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri

Buah-buah Roh bukan milik seseorang atau bukan sifat yang kekal. Oleh karena itu kita perlu dipenuhi oleh Roh setiap saat.


BAB X
Gereja Tuhan ( Yoh 17)

1. Gereja di Zaman Sekarang (Why 3 : 14-22)
Keadaan gereja zaman sekarang sama dengan keadaan gereja yang dijelaskan dalam kitab Wahyu 3 : 14-22. Ada beberapa ciri khas keadaan gereja zaman akhir:
Pertama, gereja yang penuh dengan teori Humanisme (16)
Kedua, gereja yang melarat dan malang karena tidak ada visi dan misinya maka tidak dihargai dan tidak dihormati(17)
Ketiga, gereja yang telanjang atau gereja yang tidak dihormati (17)
Keempat, gereja yang miskin atau gereja yang tidak ada daya hidupnya untuk melakukan pekerjaan Tuhan (17)
Kelima, gereja yang hilang daya membedakan roh atau gereja yang tidak tahu apa yang benar dan salah (17)
2. Gereja yang Tuhan doakan (Gereja yang Benar)
Sebelum Yesus menghadapi kematian-Nya, Yesus sudah berdoa untuk murid-murid-Nya, yaitu gereja-Nya (Yoh 17: 9-10), supaya:
a. Menjaga kesatuan (Yoh 17 : 11, 23). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesatuan gereja kita
b. Penuh Sukacita (13). Ciri khas kerajaan Allah adalah sukacita (Mat 13: 44; Yoh 2: 10)
c. Suci (17). Ketika gereja Tuhan menjaga kesucian nya, maka gereja mampu mempengaruhi dunia. Karena gereja adalah yang diutus Tuhan ke dunia (18) supaya duniapun percaya kepada Tuhan dan akan menjadi Suci (21).


Tanggapan:
Buku ini menyajikan uraian tentang Pribadi Roh Kudus sebagai Oknum ketiga dari Tri-Tunggal dan sebagai pribadi yang telah dijanjikan oleh Yesus dengan cara yang sangat sederhana. Hal itu membantu pembaca untuk mempermudah memahami pribadi Roh Kudus itu sendiri. Kemudian, buku ini menjelaskan dengan singkat namun padat bagaimana seharusnya peran Roh Kudus itu dalam gereja dan hidup orang percaya. Hal itu penting sehingga masing-masing orang Kristen tidak mengabaikan Pribadi ketiga ini untuk memelihara dan menuntun hidup kekristenan seharusnya. Oleh karena itu menurut saya, penulis buku ini telah menyajikannya. Dan secara umum buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca oleh siapapun.

Kritik:
Menurut saya penulisan buku ini terlalu ringkas untuk mahasiswa teologia. Karena penyajiannya tentang Roh Kudus sangat tergolong awam. Kemudian, saya meyakini bahwa proses editing buku ini terlalu dipaksakan, sehingga mengurangi esensi tulisan dan materi yang sebenarnya. Sebagai bukti antara lain:
Pertama, pada halaman 22 dalam pengantar sub bab “Janji Allah tentang Roh Kudus”, di sana tertulis bahwa yang dibahas hanya dari kitab PL ( Yesaya, Yehezkiel dan Yoel). Namun ternyata dalam pembahasan pada bagian (poit 4) terdapat uraian dari Kitab Perjanjian Baru (Yoh pasal 16 dan Kis 14)
Kedua, pada halaman 31 dalam buku ini, tidak terdapat uraian tentang kepentingan Baptisan Roh pada bagian“Pertama”. Sedangkan bagian “kedua, ketiga dan seterusnya” sangat terlihat secara jelas dan ditulis dengan huruf tebal (bold)
Ketiga, terdapat pengulangan kata yang sama dalam pembahasan yang berbeda. Dan gaya penulisan masih belum sistematis.

Saran:
Sebaiknya penulis menguraikan isi buku ini dengan sistematis penulisan dan gaya bahasa yang benar. Sehingga mempermudah pembaca untuk memahami makna teologi yang disajikan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAK Dalam Perjanjian Lama

Menjadi sebuah hal yang menarik adalah ketika muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah Perjanjian Lama dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen (PAK)? Mungkin pertanyaan ini kita anggap sambil lalu, atau tidak terlalu penting, atau memang kita belum mengetahuinya. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Perjanjian Lama (PL) tidak terlalu penting karena PL sudah berlalu dan sudah digenapi oleh Perjanjian Baru (PB), atau PB telah menjelaskan tentang pendidikan kekristenan. Apabila kita mempelajari dengan baik, Yesus Kristus menggunakan PL dalam mengajar di pelayanan-Nya (Mat.5:21-22; 22:39)? Para murid Yesus juga menggunakan PL dalam pelayanan (pemberitaan Injil)? Ternyata PL menjadi hal penting dalam membangun konsep dan pelaksanaan PAK. Pada topik ini, saya tidak menggunakan kata “PAK dalam Perjanjian Lama”, tetapi saya lebih menggunakan kata “PL dalam PAK”. Ya, karena bukan PAK yang ada dalam Perjanjian Lama, tetapi Perjanjian Lama-lah yang ada dalam PAK. Dengan kata lain, hal yan

SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

BAB I .  DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PADA MASA KUNO Gereja purba bukanlah penemu pendidikan agama, adalah lebih tepat untuk mengatakan bahwa gereja adalah hasil pendidikan itu. Pendidikan khususnya sejak awal sama dengan pikiran dan prakteknnya selama masa Abad Pertengahan berakar baik dalam Kebudayaan – Yunani - Romawi maupu Yahudi. Dari yang pertama itu yaitu melalui pendekatan Sokrates, misalnya, para pendidik Kristen belajar bagaimana menjernihkan pemikiran melalui seri pertanyaan yang semakin mendalam. Kemudian, pikiran salah seorang muridnya yang bernama Plato dimanfaatkan para pemimpin Kristen untuk menyoroti intisari pendidikan sebagai proses mengantar orang untuk meninggalkan perasaan aman mereka yang berporos dunia bayang-bayang agar bertindak sesuai dengan dunia nyata. Jadi sebagian pendidikan berarti memeriksa kembali pandangan yang lazimnya ditolaknya kalau memang data baru itu menuntut berbuat demikian. Murid Plato paling termasyur yang b

SOAL PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SD YPK ELIDA MEDAN

KELAS : I Pilihan Ganda! 1. Manusia adalah ciptaan ... a. Presiden b. Tuhan c. Hewan 2. Untuk menerangi bumi, Tuhan menciptakan … a. Matahari b. Bola lampu c. Lilin 3. Pada mulanya, Allah menciptakan … a. Bulan b. Langit dan Bumi c. Matahari 4. Menyayangi tanaman dan hewan adalah ucapan syukur kita terhadap ciptaan … a. Manusia b. Hewan c. Tuhan 5. Manusia pertama yang diciptakan Tuhan adalah … a. Kain b. Adam c. Habel Isian! 1. Allah menciptakan langit dan bumi dan segala … 2. Allah menciptakan dari yang tidak ada menjadi … 3. Ikan adalah ciptaan Tuhan yang hidup di … 1. Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri, Tetapi Membutuhkan … a. Orang Lain b. Senjata c. Mesin 2. Di Sekolah Kita Harus Mempunyai Banyak … a. Teman b. Musuh c. Adik 3. Setiap Orang Yang Menderita Harus … a. Ditolong b. Dibiarkan c. Dimusuhi 4. Dalam Alkitab Daud Bersahabat Adalah Dengan … a. Samuel b. Yonatan c. Natanael 5. Ayah Yonatan A