Langsung ke konten utama

Laporan PPL 2009/2010

BAB I
PENDAHULUAN


A. Pengertian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu matakuliah praktik dan salah satu matakuliah kulminasi atau muara kegiatan perkuliahan Sekolah Tinggi/ Universitas yang menyediakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Matakuliah ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial dalam rangka perbaikan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi yang diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah.

B. Latar Belakang

Berdasarkan cetusan Undang-undang profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 6 Dersember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya.
Di Fakultas PAK Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) Medan, PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau mengembangkan potensi rohani serta iman siswa pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kerohanian seperti kebaktian sekolah yang melibatkan seluruh jaringan sekolah, pendalaman Alkitab bagi siswa.
Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk membatasi kegiatan PPL, tetapi sebagai pedoman agar tujuan PPL benar-benar dapat dicapai dan tepat sasaran.

C. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan
Tujuan pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas PAK Institut Agama Kristen Prostestan Sumatera Utara (IAKPSU) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan wahana aplikasi kelimuan bagi mahasiswa
2. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.
3. Menjalin kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai mitra dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

D. Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa calon guru. Di antaranya adalah sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari bangku akademik/perkuliahan. Di samping itu manfaat yang dirasakan adalah selama dalam kegiatan PPL, sebagai praktikan mahasiswa calon guru dapat belajar untuk hidup bersosialisasi dengan para guru/ pendidik yang sudah lebih dahulu terjun dalam dunia pendidikan. Dan juga mahasiswa calon guru belajar bersosialisasi dengan para siswa yang kemudian akan di hadapi kelak apabila sudah terjun dalam pengalaman yang sebenarnya sebagai seorang guru.



E. Tahap-Tahap Praktek Pengalaman Lapangan
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap yaitu: tahap program Micro teaching yang terintegrasi dalam mata kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar, dan tahap Program Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Mengajar) dilaksanakan di sekolah latihan.

1. TAHAP MICRO TEACHING
Kegiatan evaluasi Micro Teaching dilakukan dengan tahapan sebagai berikut;
a. Mengamati kemampuan mahasiswa dalam proses Micro Teaching
Pembimbing mengamati kemampuan masing-masing mahasiswa sehingga menemukan aspek-aspek dan materi pelatihan yang sesuai. Dalam pengamatan juga dilakukan diskusi antara dosen dan mahasiswa.
b. Pembimbing dan Tim memberikan model pengajaran yang ideal
Pembimbing memberikan contoh model-model pengajaran yang dibutuhkan mahasiswa dan sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum Berbasis Kompetensi.
c. Menilai proses latihan Micro Teaching yang dilakukan oleh mahasiswa.
Memberikan penilaian terhadap hasil latihan micro teaching mahasiswa sesuai dengan format penilaian yang ditentukan dan/atau berdasarkan hasil kesepakatan dengan mahasiswa.
d. Memberikan umpan balik terhadap kekurangan mahasiswa dan memberikan bimbingan dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
e. Mendiskusikan hasil Micro Teaching dengan sesama mahasiswa dengan arahan pembimbing.

2. TAHAP PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Di Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) Medan, pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam tiga tahapan yakni: Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Evaluasi (Penilaian).
1. Tahap Persiapan
Tahap persipan adalah suatu tahap dimana mahasiswa mempersiapkan diri sebelum melaksanakan praktik mengajar si di sekolah. Tahap persiapan tersebut adalah:
a. Mahasiswa sudah memprogram dan lulus mata kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar/Microteching dengan nilai minimal C.
b. Mahasiswa mengorganisasikan diri membentuk kelompok terdiri dari 5-10 orang. Selanjutnya kelompok mahasiswa tersebut melakukan observasi mandiri terhadap sekolah yang akan ditempati kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan observasi tidak hanya berupa pengamatan sepintas tentang sekolah yang akan ditempati, tetapi juga melakukan negosiasi dan pembicaraan lain yang mengantarkan terlaksananya kegiatan PPL. Kegiatan observasi harus dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa agar mahasiswa belajar bersosialisasi dengan lembaga profesi yang akan digeluti. Sekolah yang dijadikan media PPL diutamakan SMP & SLTA (misalnya SMA,SMK dan lain-lain).
c. Mahasiswa melaporkan hasil observasi (negosiasi mandiri) yang telah dilakukan kepada pihak Fakultas PAK Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) Medan. Selanjutnya Fakultas PAK Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) Medan akan mengirim surat secara resmi kepada pihak sekolah tempat PPL dan menugaskan dosen pembimbing PPL.
d. Setiap mahasiswa menyiapkan perangkat pembelajaran ( seperti RPP, Silabus, Program Semester dan Program Tahunan) serta dengan memperlengkapi diri dengan Media Pembelajaran seperti: alat peraga,media, kliping, dan media lain yang diperlukan dalam praktik.

2. Tahap Pelaksanaan PPL
Mahasiswa Fakultas Fakultas PAK Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) Medan dapat mengikuti kegiatan PPL dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Mahasiswa diserahkan kepada pihak sekolah oleh Dosen Pendamping Lapangan.
b. Mahasiswa melakukan kordinasi dengan guru pamong tentang kegiatan PPL.
c. Mahasiswa melakukan Praktik mengajar secara terbimbing/mandiri di sekolah tempat PPL.
d. Mahasiswa harus hadir di sekolah setiap hari jam pertama sampai jam terakhir.
e. Mahasiswa harus berpartisipasi dalam pengaturan piket sekolah.
f. Selama PPL mahasiswa tidak hanya melaksanakan tugas mengajar, tetapi juga harus terlibat (dengan ijin pihak sekolah) dalam kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang keilmuan dan kerohanian.
g. Praktik Mengajar dilakukan 8-16 kali pertemuan dan minimal 8 minggu efektif. Selama 8 minggu tersebut mahasiswa harus selalu hadir walaupun tidak mendapatkan jadwal mengajar (sesuai peraturan sekolah).
h. Apabila mahasiswa sudah dianggap lulus oleh guru pamong, maka praktik dapat diakhiri. Namun mahasiswa harus tetap aktif dalam kegiatan yang lain di sekolah.
i. Bagi mahasiswa yang dianggap belum lulus oleh guru pamong, dapat diberi latihan tambahan dengan ketentuan tidak melewati batas waktu PPL.
j. Selama pelaksanaan PPL mahasiswa harus berperilaku seperti guru dan menaati tata-tertib yang berlaku di sekolah tempat PPL

3. Tahap Evaluasi PPL
Agar penilaian praktik Pengalaman Mengajar dapat terarah diperlukan rambu-rambu evaluasi. Berikut kriteria evaluasi PPL Fakultas PAK Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) Medan:

1. Aspek-aspek yang dievaluasi dalam pelaksanaan PPL antara lain;
a. Proses persiapan mengajar; kesesuaian SAP (Satuan Acara Pembelajaran) dengan prinsip kurikulum yang berlaku dan teori-teori pembelajaran PAK.
b. Kemampuan membuka pelajaran
c. Kemampuan mengelola kelas dan kegiatan lain yang berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar (lembar penilaian terlampir)
d. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik lain dan ekstra kurikuler.
e. Laporan mahasiswa tentang pelaksanaan PPL.

2. Alat Evaluasi PPL
a. lembar observasi praktik (terlampir)
b. Pedoman tentang penulisan laporan PPL
c. Porto folio atau catatan khusus yang dibuat oleh guru pamong tentang kognisi, afeksi, dan psikomotor setiap mahasiswa yang melakukan praktik.

3. Pihak yang melakukan evaluasi(penilaian) dalam pelaksaaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah:
a. Guru pamong yang ditentukan oleh pihak sekolah
b. Dosen Pembimbing yang ditentukan oleh tim PPL














BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

A. Sejarah Sekolah

Berdirinya Yayasan, atas nama Badan Gereja Kristen Protestan Indonesia yang disingkat YP-GKPI dan berkantor pusat di Pematang Siantar dengan tujuan untuk mendirikan sekolah-sekolah yang dimulai dari tingkat Prasekolah sampai pada Perguruan Tinggi untuk membantu Pemerintah dan Gereja dalam membina masyarakat yang adil dan makmur serta memelihara dan memperluas ajaran dan kepercayaan agama Kristen Protestan.
Maka jemaat GKPI Padang Bulan Medan membuka sekolah SMP dan SMA pada tahun 1972 karena kurangnya sekolah-sekolah swasta di Medan dan juga dikarenakan banyaknya anak anggota jemaat yang akan melanjutkan pendidikannya ke SMP dan SMA.
Dengan terbentuknya Yayasan Pendidikan Kristen GKPI Padang Bulan Medan, maka anggota jemaat memilih Pengurus Harian Jemaat (PHJ) yang sekaligus menjadi Pengurus Yayasan (Eks Oficio).
Berdirinya sekolah SMP-SMA GKPI dengan status tanah adalah meminjam dari Kodam I Bukit Barisan dengan bangunan gedung milik sendiri (milik GKPI Padang Bulan). Sekarang Yayasan Pendidikan Kristen (SMP-SMA) GKPI Padang Bulan ini beralamat di Jl. Let.Jen Jamin Ginting Komplek Pamen, Medan, Telp: 061-8213134.

Visi – Misi, Fasilitas dan Pengurus serta Tenaga Pengajar (guru) Yayasan Pendidikan Kristen GKPI Padang Bulan

SMP-SMA GKPI Padang Bulan Medan merupakan salah satu sekolah swasta yang berkembang dan maju di Medan yang bervisi, misi dan memiliki fasilitas, pengurus, serta tenaga pendidik sebagai berikut:

Visi:
Membentuk anak didik menjadi manusia yang cerdas, terampil, berbudi luhur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi:
Melaksanakan sepenuhnya program sekolah yang berskala prioritas yang berfokus pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
Fasilitas Pendidikan
1. Memiliki Gedung sendiri
2. Laboratorium IPA
3. Laboratorium Komputer
4. Laboratorium Bahasa
5. Ruangan Perpustakaan

Tenaga Pendidik (Guru)
Siswa/i GKPI Padang Bulan Medan akan diasuh oleh guru-guru terbaik tamatan S1 Pendidikan. Di antaranya antara lain:
Pengurus Yayasan
1. Ketua Yayasan : St. M. Lumban Tobing, S.Th
2. Wakil Ketua : St. H. Simanungkalit, SE
3. Sekretaris Yayasan : St. Ir. H. Simanungkalit, M.Si
4. Wakil Sekretaris : St. S. Saragi
5. Bendahara Yayasan : St. M. Hutagalung
Guru Pengasuh

1. Drs. T.L. Tobing, M.PAK : Kepala Sekolah
2. R. Pardede, S.Pd : Wakil Kepala Sekolah
3. J.Gaja, S.Pd : PKS Kurikulum
4. S.R. Simatupang, S.Pd : PKS Kesiswaan
5. T. Situmorang, S.Pd : PKS Sarana/Prasarana
6. E. Sibarani, BA : PNS DPK
7. M. Simanjuntak, BA : PNS DPK
8. K. Sembiring : PNS DPK
9. Drs. U. Purba
10. R. Simangunsong, S.Pd
11. M. Barus, S.S.
12. S.R. Batubara, S.Pd
13. L. Pangaribuan, S.Pd.
14. T.A. Lubis, S.Si
15. S.Sinaga, S.Pd
16. D. Pakpahan, S.Md
17. J. Sinuraya, S.Pd
18. B. Aritonang, ST
19. D. Silalahi, S.Pd
20. M.T. Sijabat, S.Th, S.PAK
21. E.Saragih, S.S
22. R.Sidauruk, S.Pd
23. N. nainggolan
24. A. Purba, S.Sn
25. H. Naibaho, S.T
26. Sri Sembiring

Sumber:
Doli Rudi Karto Silalahi, S.Pd
Personal Contact /Phone : 061-68905182
e-mail: doli_rudi_karto_silalahi@yahoo.com

B. Observasi Lapangan
Observasi (pengamatan) lapangan pengadaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan oleh penulis di Yayasan Pendidikan Kristen GKPI Padang Bulan-Medan berlangsung sejak dikeluarkannya Surat Pengantar Praktek Pengalaman Lapangan (SP-PPL) oleh pihak/ lembaga penyelenggara Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yakni Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU) tertanggal Mei 2009 sampai pada mulai berlangsungnya kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan di sekolah yang bersangkutan (Awal Juni 2009).
Observasi Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi (keadaan) tempat pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan bersosialisasi dengan semua unsur pihak sekolah mitra (Kepala Sekolah, Guru, Pegawai, dan siswa), yang kemudian akan mempermudah penulis sebagai salah satu mahasiswa praktikan dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan di sekolah mitra tempat diadakannya Praktek Pengalaman Lapangan.


C. Kegiatan Pelatihan Mengajar Terbimbing

Kegiatan belajar terbimbing ini dilakukan sejak mahasiswa PPL (dalam hal ini penulis) mendapat ijin dari pihak lembaga sekolah Mitra kampus penyelenggara kegiatan ini, untuk melakukan kegiatan Praktek Mengajar selama waktu yang ditentukan. Di Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara, kegiatan PPL ini berlangsung selama kurang lebih delapan (8) kali pertemuan atau enam belas (16) jam pelajaran. Dengan demikian PPL ini akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan.
Sebagai mahasiswa Praktikan yang mengajar di Yayasan Pendidikan Kristen GKPI Padang Bulan Medan, kegiatan Pelatihan Mengajar Terbimbing (PPL) ini berlangsung mulai tanggal Juni 2009 sampai dengan tanggal 29 September 2009. dengan dibimbing oleh seorang guru Pamong dari pihak lembaga sekolah mitra dan seorang dosen bidang PPL dari kampus penyelenggara PPL.

D. Tugas Keguruan Lainnya
Selain mengajar, penulis juga mengikuti kegiatan lain di tempat dimana penulis melakukan kegiatan Prektek Pengalaman Lapangan. Kegiatan yang dimaksud misalnya adalah: mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin, mengikuti kegiatan dan Upacara Bendera pada perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-64, mengikuti ibadah sekolah setiap hari Jum’at, dan sekaligus menjadi petugas pelayan pada kegiatan ibadah tersebut selama dua kali.

E. Kegiatan Ujian PPL
Kegiatan Ujian Praktek Pengalaman Lapangan ini dilakukan oleh penulis pada tanggal 29 September 2009. Ujian PPL ini merupakan klimaks dari kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan yang dilakukan oleh penulis. Kegiatan Ujian PPL ini berlangsung pada kelas tempat penulis mengadakan kegiatan terbimbing sebagai praktikan, yakni pada unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas IX (sembilan), pada jam pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan materi pembelajaran “TUGAS DAN PANGGILAN GEREJA.” Dan kegiatan ujian ini berlangsung selama dua jam pelajaran yang dimulai pada jam ketujuh, yakni pada pukul 12.10 WIB dan berakhir pada akhir jam kedelapan, yakni pukul 13.00 WIB.
Dalam melaksanakan ujian Praktek Pengalaman Lapangan, penulis disaksikan oleh Dosen Bidang PPL dari Institut Agama Kristen Protestan Sumatera Utara (IAKPSU), yakni Pdt. Drs. H. Sihotang, S.Th, guru Pendidikan Agama Kristen (sebagai Pamong) dari Yayasan Pendidikan Kristen GKPI Padang Bulan-Medan, yakni MT. Sidjabat, S.PAK, dan seluruh siswa-siswi kelas IX.







BAB III
PENUTUP


1. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dalam tulisan laporan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan ini penulis menyimpulkan bahwa, kegiatan PPL memberikan manfaat yang begitu besar bagi mahasiswa calon guru yang berhubungan dengan keprofesionalannya sebagai tenaga pendidik. Kegiatan PPL memberikan banyak hal-hal baru yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan. Dan kegiatan PPL juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengabdi dan berhubungan langsung dengan masyarakat dalam suasana pendidikan.

2. SARAN
Selama mengadakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), penulis merasakan bahwa kegiatan ini sungguh sangatlah penting dan bermanfaat. Oleh karena itu penulis menyarankan supaya kegiatan pelaksanaan PPL ini terus dibenahi. Baik dari pihak kampus penyelenggara PPL (misalnya dengan mengadakan persiapan/microteacing dan pembenahan dengan terencana, terstruktur dan terbimbing, meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sekolah mitra PPL), maupun dari mahasiswa sebagai individu pelaksana (praktikan) yang akan mengadakan kegiatan PPL selanjutnya, misalnya dengan meningkatkan persiapan dan mutu pengajaran, serta kreatifitasnya sebagai calon guru seperti: mengadakan metode, strategi dan model pengajaran yang bervariasi, penggunaan media pembelajaran, dan mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Silabus, Lembar evaluasi, dll).














Lampiran-Lampiran




















FORMAT PENILAIAN
PRAKTIK PPL FAKULTAS PAK INSTITUT AGAMA KRISTEN
PROTESTAN SUMATERA UTARA (IAKPSU) MEDAN

No
Komponen
Aspek yang dinilai
Nilai

1 Persiapan Mengajar a. Kompetensi Dasar: didesain sesuai KTSP
b. Indikator Hasil Belajar: dirumuskan secara spesifik
c. Pengalaman Belajar: materi esensial berkaitan dengan indikator

2 KegiatanBelajar Mengajar
a. Pendahuluan
Penampilan Rapi, bersih
Penguasaan Kelas Menguasai kelas dengan baik
b. Apresiasi/Motivasi Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu dan menjelaskan pentingnya materi pelajaran
c. Penguasaan Materi Menguasai pelajaran tanpa melihat buku dan catatan
d. Penguasaan Bahasa Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
e. sistematika Penyajian Penyajian sesuai urutan materi dan keseimbangan
f. metode/Pendekatan Penyajian materi sesuai urutan materi &keseimbangan
g. ketrampilan bertanya Pertanyaan jelas, mengacu pada indikator, dapat merangsang siswa untuk bertanya
h. ketrampilan memberi
penguatan Ketepatan mereaksi suatu jawaban siswa sehingga pemberian penguatan tepat
i. keterampilan membuka dan menutup pelajaran Membuka &menutup pelajaran dengan tepat dan lancar
3 Evaluasi Pemberian tugas pada siswa sesuai dengan indicator
4 Waktu Ketepatan waktu penyampaian materi pelajaran


Kriteria Penilaian :
Nilai Huruf Nilai Angka
A 76-100
B 66-75
C 56-65
D 46-55
E 0-45

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Pamong


(Drs. Togi Lumbantobing, M.PAK) (MT. Sijabat, S.PAK)





















FORMAT LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PPL FAKULTAS PAK INSTITUT AGAMA KRISTEN PROTESTAN SUIMATERA UTARA (IAKPSU) MEDAN

Nama : Roi Manson Panjaitan
NIM : 07 209 043

NO. JENIS KEGIATAN PENILAIAN
1. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik non-teaching
2. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra kurikuler
3. Kehadiran dan kedisiplinan mahasiswa
4. Kreativitas mahasiswa dan kemampuan bersosialisasi.

Kriteria Penilaian :
Nilai Huruf Nilai Angka
A 76-100
B 66-75
C 56-65
D 46-55
E 0-45

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Pamong


(Drs. Togi Lumbantobing, M.PAK) (MT. Sijabat, S.PAK)






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah : SMP GKPI PADANG BULAN
Satuan Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas / Semester : 9 / 1
Standar Kompetensi : ALLAH TRITUNGGAL DAN KARYA-KARYANYA
NILAI-NILAI KRISTIANI : Bertangung jawab
terhadap diri sendiri, sesama, gereja Dan
masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai
orang Yang sudah diselamatkan.

Kompetensi Dasar : Memahami bentuk dan menunjukkan sikap
bertanggung Bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, sesama, dan Masyarakat.

Indikator :
 Menjelaskan arti tanggung jawab sebagai orang yang Sudah hidup baru.
 Menyebutkan contoh godaan lari dari tanggung jawab.

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa memiliki pemahaman bahwa tanggung jawab merupakan wujud hidup bersyukur.
 Siswa memahami bentuk tanggung jawab dan menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan masyarakat sebagai manusia yang sudah hidup baru.
 Siswa menjalani hidupnya secara bertanggung sehingga menghasilkan buah-buah Roh.


2. Materi Pembelajaran : PELAJARAN I
TANGGUNG JAWAB HIDUP BARU
 Matius 25:14-30.
 Galatia 5:19-23.
3. Metode :
 Tanya jawab
 Diskusi
 ceramah

4. Langkah-Langkah :
1. Kegiatan Pendahuluan
 Pelajaran diawali dengan berdoa.
2. Kegiatan Inti
 Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
 Guru menugaskan peserta didik untuk membaca.
 Guru menyampaikan uraian materi.
 Siswa mencari 5 kata yang mencerminkan sikap bertanggung jawab ( Buku siswa ).
 Guru menugaskan peserta didik untuk menghafal Matius 25:21 lalu menuliskan komentar atas ayat tersebut.
 Guru menugaskan peserta didik untuk menulis sebuah puisi yang bertema "tanggung jawab"

3. Kegiatan Penutup
 Guru menugaskan peserta didik untuk membuat sebuah cerita tentang tanggung jawab yang sangat berkesan yang pernah mereka lakukan.
 Menyanyi KJ.357 dan Berdoa.

5. Sumber Belajar :
 Alkitab
 Buku siswa
 Buku guru
 Siswa.
 media elektronik.
 media tertulis
6. Penilaian :
a. Tehnik : Penugasan
b. Bentuk Instrumen : Tugas rumah
c. Soal :
1. Menghafal Matius 25:21, dan menuliskan komentar atas ayat tersebut.
2. Tulis sebuah puisi dengan tema "Tanggung Jawa
3. Menulis sebuah cerita tentang "Tanggung Jawab"paling berkesan yang pernah kamu lakukan.










RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah : SMP GKPI PADANG BULAN
Satuan Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas / Semester : 9 / 1
Standar Kompetensi : ALLAH TRITUNGGAL DAN KARYA-KARYANYA
NILAI-NILAI KRISTIANI : Bertangung jawab terhadap
diri sendiri, sesama, gereja Dan masyarakat untuk
menunjukkan dirinya sebagai orang Yang sudah
diselamatkan.

Kompetensi Dasar : Memahami bentuk dan menunjukkan sikap
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama,
dan Masyarakat.
Indikator :
 Menyebutkan contoh godaan lari dari tanggung
jawab.
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa berlatih dan berupaya mengerahkan seluruh kesanggupannya demi melaksanakan tanggung jawab.
 Siswa diingatkan bahwa godaan untuk lari dari tanggung jawab selalu ada.
 Siswa menyadari pentingnya bersikap waspada dan berupaya menjauhkan diri dari godaan-godaan tersebut sebagai wujud tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama dan masyarakat.

2. Materi Pembelajaran : PELAJARAN 2
GODAAN LARI DARI TANGGUNG JAWAB
 Yunus 1-4.
 Matius 25:24-25.
 Roma 5:3-4.
3. Metode :
 Tanya jawab
 ceramah
4. Langkah-Langkah :
1. Kegiatan Pendahuluan
 Pelajaran diawali dengan berdoa.
2. Kegiatan Inti
 Penyampaian materi.
 Siswa membaca " Aku menempamu " dan menjawab pertanyaan.
 Guru menugaskan peserta didik menuliskan cerita singkat berdasarkan pengalaman sendiri tentang menghadapi godaan yang nyaris membuatnya menghindari tanggung jawab entah dirumah, di sekolah ataupun ditempat lain.
3. Kegiatan Penutup
 Menyanyikan KJ.

5. Sumber Belajar :
 Alkitab
 Buku siswa (PAK Kurnia, Suluh Siswa/ BPK Gunung Mulia, Sahabat Sejati/ Andi dan PAK Cv. Egrateia Putra Jaya)
 Buku guru
 Siswa.

6. Penilaian :
a. Tehnik : - Tes lisan.
- Tes tulis
b. Bentuk Instrumen: Tes uraian
c. Soal :
1. Sebutkan beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan bahwa kamu telah melakukan tugas dan tanggung jawab dirumah, sekolah, dan lingkungan tempat kamu melakukan kegiatan lain.
2. Menurut kamu apa akibatnya jika tidak dapat mengendalikan godaan-godaan yang sering muncul saat kamu melaksanakan tugas dan tangung jawab? Jelaskanlah.
3. Sebutkan hal-hal positif yang dapat kamu pelajari saat kamu melaksanakan tanggung jawab?




















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah : SMP GKPI PADANG BULAN
Satuan Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas / Semester : 9 / 1
Standar Kompetensi : ALLAH TRITUNGGAL DAN KARYA-KARYANYA
NILAI-NILAI KRISTIANI : Bertangung jawab terhadap
diri sendiri, sesama, gereja Dan masyarakat untuk
menunjukkan dirinya sebagai orang Yang sudah
diselamatkan.

Kompetensi Dasar : Memahami bentuk dan menunjukkan sikap
bertanggung Bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, sesama, dan Masyarakat.
Indikator :
Mewujudkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama dan masyarakat.

Alokasi waktu : 2x 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa memiliki pemahaman tentang bagaimana menggunakan waktu dan uang dengan baik sehingga mereka dapat menjadi orang yang mamiliki rasa tanggung jawab.

2. Materi Pembelajaran : PELAJARAN 3
MENGGUNAKAN WAKTU DAN UANG DENGAN BAIK
 Matius 22:21.
 II Korintus 9.
 Kolose 4:5.
 I Timotius 6:10.

3. Metode :
 Tanya jawab
 Diskusi
 ceramah

4. Langkah-Langkah :
1. Kegiatan Pendahuluan
 Pelajaran diawali dengan Nyanyian Rohani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAK Dalam Perjanjian Lama

Menjadi sebuah hal yang menarik adalah ketika muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah Perjanjian Lama dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen (PAK)? Mungkin pertanyaan ini kita anggap sambil lalu, atau tidak terlalu penting, atau memang kita belum mengetahuinya. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Perjanjian Lama (PL) tidak terlalu penting karena PL sudah berlalu dan sudah digenapi oleh Perjanjian Baru (PB), atau PB telah menjelaskan tentang pendidikan kekristenan. Apabila kita mempelajari dengan baik, Yesus Kristus menggunakan PL dalam mengajar di pelayanan-Nya (Mat.5:21-22; 22:39)? Para murid Yesus juga menggunakan PL dalam pelayanan (pemberitaan Injil)? Ternyata PL menjadi hal penting dalam membangun konsep dan pelaksanaan PAK. Pada topik ini, saya tidak menggunakan kata “PAK dalam Perjanjian Lama”, tetapi saya lebih menggunakan kata “PL dalam PAK”. Ya, karena bukan PAK yang ada dalam Perjanjian Lama, tetapi Perjanjian Lama-lah yang ada dalam PAK. Dengan kata lain, hal yan

SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

BAB I .  DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PADA MASA KUNO Gereja purba bukanlah penemu pendidikan agama, adalah lebih tepat untuk mengatakan bahwa gereja adalah hasil pendidikan itu. Pendidikan khususnya sejak awal sama dengan pikiran dan prakteknnya selama masa Abad Pertengahan berakar baik dalam Kebudayaan – Yunani - Romawi maupu Yahudi. Dari yang pertama itu yaitu melalui pendekatan Sokrates, misalnya, para pendidik Kristen belajar bagaimana menjernihkan pemikiran melalui seri pertanyaan yang semakin mendalam. Kemudian, pikiran salah seorang muridnya yang bernama Plato dimanfaatkan para pemimpin Kristen untuk menyoroti intisari pendidikan sebagai proses mengantar orang untuk meninggalkan perasaan aman mereka yang berporos dunia bayang-bayang agar bertindak sesuai dengan dunia nyata. Jadi sebagian pendidikan berarti memeriksa kembali pandangan yang lazimnya ditolaknya kalau memang data baru itu menuntut berbuat demikian. Murid Plato paling termasyur yang b

PERSEMBAHAN DI HKBP: PERPULUHAN ATAU PERSERATUSAN?

Perbedaan-perbedaan sebutan dan pelaksanaan penyerahan persembahan dalam kekristenan barangkali masih relevan untuk dikaji dan diuji. Kita sering mendengar sebutan persembahan minggu, persembahan bulanan, persembahan perpuluhan, persembahan syukur dan sebagainya, yang dapat saja memunculkan pertanyaan, “berapa macam bentuk persembahan dan berapa seharusnya jumlah persembahan?” Sebenarnya, Alkitab tidak menempatkan persembahan sebagai sesuatu yang terpenting. Hal ini dapat kita mengerti, karena Tuhan tidak kekurangan apapun termasuk uang. Segala sesuatu adalah milikNya. Pada hakikatnya, pemberian persembahan merupakan bukti penyerahan diri kita kepada Tuhan, bukan bersandar pada milik kita. Itu adalah juga bagian dari kerelaan kita melayani dengan apa yang kita miliki untuk kebaikan sesama. Sehubungan dengan itu, kita dapat melihat beberapa hal menyangkut persembahan perpuluhan di dalam Alkitab, di antaranya: 1.      Persembahan perpu