Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

PAK Dalam Perjanjian Lama

Menjadi sebuah hal yang menarik adalah ketika muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah Perjanjian Lama dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen (PAK)? Mungkin pertanyaan ini kita anggap sambil lalu, atau tidak terlalu penting, atau memang kita belum mengetahuinya. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Perjanjian Lama (PL) tidak terlalu penting karena PL sudah berlalu dan sudah digenapi oleh Perjanjian Baru (PB), atau PB telah menjelaskan tentang pendidikan kekristenan. Apabila kita mempelajari dengan baik, Yesus Kristus menggunakan PL dalam mengajar di pelayanan-Nya (Mat.5:21-22; 22:39)? Para murid Yesus juga menggunakan PL dalam pelayanan (pemberitaan Injil)? Ternyata PL menjadi hal penting dalam membangun konsep dan pelaksanaan PAK. Pada topik ini, saya tidak menggunakan kata “PAK dalam Perjanjian Lama”, tetapi saya lebih menggunakan kata “PL dalam PAK”. Ya, karena bukan PAK yang ada dalam Perjanjian Lama, tetapi Perjanjian Lama-lah yang ada dalam PAK. Dengan kata lain, hal yan

Tugas Pascasarjana Profesi Keguruan PAK

Tugas 1 “Bagaimana caranya Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) menempatkan diri di tengah-tengah Guru Agama lain dan Guru Pendidikan Umum yang bukan orang Kristen, ketika mereka berada di Sekolah?” Jawaban: Memahami pertanyaan di atas, Jika saya sebagai seorang Guru pendidikan Agama Kristen, maka hal yang saya lakukan sebagai cara untuk menempatkan diri, 1. Ketika berhadapan dengan Guru Agama lain, adalah: Bersikap Ekstrovert. Ekstrovert yang saya maksud di sini adalah memiliki sikap (pribadi) terbuka terhadap hal-hal lain tanpa memandang perbedaan. Dalam hal ini seorang guru berusaha membuka diri terhadap orang lain meskipun orang lain atau guru tersebut tidak memiliki paham (iman) yang sama dengan diri saya. Namun hal ini perlu saya lakukan mengingat bahwa Sekolah adalah sebuah institusi/lembaga yang terdiri dari berbagai elemen di dalamnya, mulai dari tenaga pendidik, dan peserta didik. Sedangkan sebagai seorang pendidik, diperlukan adanya kerja sama. Hal ini dimaksudkan untuk me

Sejarah Gereja Baptis

MENNONITE Gereja Mennonite, dimulai di Swiss tahun 1525, adalah bagian dari reformasi yang berupaya memulihkan gereja perjanjian baru.didalam kepercayaan Gereja Mennonite terikat sejara mutlak pada kitab suci, bukan pada rumusan manusiawi manapun.kami memandang pengakuan iman yang sekarang ini sebagai peryataan ulang dari delapan belas yang diterima di Dordrecht, Belanda Tahun 1632, dan pernyataan-pernyataan lain yang di anut gereja kami. Aliran Mennonite merupakan bagian dari gerakan anabaptis yang muncul di daratan Eropa tak lama sesudah Martin Luther mencanangkan Reformasi. Nama Mennonit berasal dari nama Monno Simons tokoh gerakan Anabaptis di Belanda, yang menganut garis moderat dan anti kekerasan. Latar belakang dan sejarah kemunculannya Zwingli dan Anabaptisme di Swiss dan Jerman Zwingli adalah seorang imam Gereja Katholik Roma (GKR) tetapi berbeda dari Lutheran, Zwingli sangat dipengaruhi oleh humanisme dari Erasmus dan karena itu memberi tempat yang penting bagi akal budi